Wali Kota: Ikan di Teluk Ambon Aman Dikonsumsi
AMBON - Hasil penelitian Pusat Penelitian Laut Dalam (P2LD) LIPI, Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Pattimura, serta Balai Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Ambon, menyatakan ikan di Teluk Ambon aman untuk dikonsumsi masyarakat.
Hal itu diungkapkan Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy kepada wartawan di Ambon, Selasa (22/1/2019).
Wali Kota menjelaskan, paska ledakan alga atau fitoplankton (blooming algae) di Teluk Ambon, beredar informasi di media sosial seakan-akan menyatakan banyak ikan mati mengambang di Teluk Ambon.
Menyikapi perkembangan berita yang terjadi di masyarakat, jelasnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon berkoordinasi dengan berbagai lembaga dan instansi untuk mendapatkan informasi lengkap, akurat dan menyeluruh terkait fenomena ledakan fitoplankton di teluk Ambon.
"Kita melakukan rapat koordinasi dengan LIPI, Fakultas Perikanan dan Kalautan Unpatti, TNI AL, Balai Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Ambon, serta Balai Perikanan Budidaya Laut, untuk mendapatkan informasi yang lengkap dan akurat," jelasnya.
Menurutnya, setelah rapat koodinasi seluruh stakeholder malakukan penelitian dan kajian dan hasilnya adalah tidak terjadi kematian ikan secara massal di Teluk Ambon dalam karena blooming algae.
“Ledakan alga atau fitoplankton memang terjadi, tetapi belum menimbulkan dampak yang negatif bagi pembudidaya ikan di keramba jaring apung, karena kualitas air masih dalam kondisi baik, atau masih dalam kriteria baku mutu untuk perkembangan adan pertumbuhan biota laut. Selain itu mutu ikan kata Wali Kota, berdasarkan pengujian organoleptic di keramba jaring apung di Teluk Ambon bagian dalam, masih dalam keadaan baik dengan skor nilai 8, sehingga ikan-ikan aman untuk dikonsumsi,” ungkapnya.
Ia menambahkan, yang terpenting masyarakat jika menemukan kejadian seperti perubahan air secara tidak wajar dan kematian secara mendadak biota laut, segera laporkan ke Pemkot Ambon melalui layanan pengaduan masyarakat. (MT-03)