1. Beranda
  2. Bencana

BPBD Aru: 3 Rumah Warga & RSUD Cendrawasih Rusak Ringan, 1 Warga Luka

Oleh ,

AMBON – Guncangan gempa bumi tektonik berkekuatan magnitudo 5,9 yang mengguncang wilayah Kepulauan Aru, Provinsi Maluku, Sabtu (26/1/2019) menyebabkan 3 unit rumah warga dan RSUD Cendrawasih rusak ringan serta satu warga mengalami luka ringan.

Hal itu sesuai hasil pendataan sebagaimana keterangan tertulis Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kepulauan Aru, Fedrik Hendrik, Sabtu (26/1/2019).

Fedrik Hendrik menjelaskan, warga yang mengalami luka ringan bernama Shintia Gaspersz (13), warga RT 004/RW 003 Kelurahan Siwalima Kecamatan Pulau-pulau Aru, Dobo. “Korban mengalami luka ringan karena pada saat gempa terjadi, korban panik dan berlari mencari keluarga sehingga terjatuh,” jelasnya.

Sementara tiga unit rumah warga di Kota Dobo yang mengalami rusak ringan, menurut Fedrik Hendrik milik Yonias Kolriri, Nurwin Keleandan dan Mathias Atjdas.

“Rumah milik Yonias Kolriri terletak di Jalan Mutiara, RT 015/RW 005 Kelurahan Galaydubu, Kecamatan Pulau-pulau Aru, sementara rumah Nurwin Keleandan di Jalan Wiliam Harman RT 010/RE 004, Kelurahan Galaydubu, Kecamatan Pulau-pulau Aru sedangkan Mathias Atjdas di Jalan Cendrawasih RT 001/RW 005 Kelurahan Siwalima Kecamata Pulau-pulau Aru. Masing-masing rumah dihuni lima jiwa,” rincinya.

Selain rumah warga, katanya, sarana prasarana umum yang mengalami kerusakan ringan yaitu RSUD Cendrawasih. “Ada bagian tembok di RSUD Cendrawasih yang mengalami rusak ringan,” kata.

Fedrik Hendrik juga mengakui kendala yang dihadapi BPBD Kabupaten Kepulauan Aru dalam menghimpun data bencana diakibatkan kurangnya informasi dari masyarakat terkait kerusakan di lapangan.

“Letak geografis Kabupaten Kepulauan Aru yang sebagian besar merupakan wilayah kepulauan menyebabkan dampak kerusakan di wilayah Kecamatan-kecamatan di luar Kota Dobo belum dapat dihimpun sampai saat ini,” ungkapnya.

Ditambahkan, BPBD Kabupaten Kepulauan Aru juga sudah memberikan himbauan keliling kepada masyarakat di wilayah Kota Dobo dan sekitarnya agar tidak mempercayai isu-isu yang dihembuskan terkait gempa susulan dan tsunami.

Sebelumnya BMKG merilis hasil analisis menunjukkan informasi awal gempa bumi ini berkekuatan M=6,6 yang selanjutnya dilakukan pemutakhiran menjadi M=5,9.

“Episenter gempabumi terletak pada koordinat 5,51 LS dan 133,83 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 51 km arah barat laut Kota Dobo, Kabupaten Kepulauan Aru, Provinsi Maluku pada kedalaman 13 km,” Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono dalam keterangan tertulisnya yang diterima malukuterkini.com, Sabtu (26/1/2019).

Menurutnya, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas tektonik berupa deformasi batuan di Zona Graben Aru.

“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi di wilayah Laut Banda ini, dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan dari struktur sesar turun (normal fault),” ungkapnya.

Rahmat Triyono menjelaskan sesuai laporan dari masyarakat, guncangan gempa bumi ini dirasakan di daerah Dobo dan Nabire dalam skala intensitas III MMI, Wamena dan Timika II MMI.

“Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi tidak berpotensi tsunami,” jelasnya. (MT-05)

Berita Lainnya