Kota Kreatif Adelaide Dukung Ambon Jadi “UNESCO City Of Music”

AMBON - Upaya Pemerintah Kota Ambon melalui Ambon Music Office untuk mendaftarkan kota ini sebagai Kota Music Dunia versi badan dunia United Nations Educational, Scientific and Cultural Education (UNESCO), dengan support dari Badan Ekonomi Kreatif (BeKRAF), semakin mendapat dukungan dari berbagai pihak. Salah satunya dari Kota Adelaide sebagai Kota Musik Kreatif.
"Dukungan dari Kota Adelaide di Australia itu, kami dapatkan melalui surat dukungan yang dikirim Director Office of Adelaide UNESCO City of Music, Rebecca Pearce lewat electronic mail (e-mail), Sabtu (9/3/2019)," ujar Direktur Ambon Music Office Ronny Loppies di Ambon, Selasa (12/3/2019).
Menurut Ronny, dalam surat dukungannya, Rebecca menilai Kota Ambon juga pantas mendapatkan predikat UNESCO City of Music (Kota Musik Dunia versi UNESCO), karena musik itu penting bagi sebuah kota.
"Ini adalah bagian dari kehidupan sehari-hari bagi Ambon, dan sepanjang sejarah musik telah menjadi alat perdamaian, solidaritas dan toleransi di Ambon. selain itu kami telah belajar bahwa Ambon sekarang mendorong musik sebagai alat pengembangan ekonomi," ujar Ronny menuturkan catatan Rebecca.
Ronny mengatakan, Rebecca atas nama Adelaide UNESCO City of Music, ikut mendoakan yang terbaik bagi Kota Ambon dengan usulannya, dan berharap semoga akan menjadi pertimbangan bagi UNESCO.
Dikatakan, proses mendapat dukungan oleh Kota Adelaide tercapai akibat kunjungan Pemkot Ambon, BeKraf, dan AMO pada Oktober 2018 lalu.
"Dukungan yang diberikan berbentuk dokumen tertulis, dan hal tersebut merupakan salah satu syarat untuk menjadi Kota Musik Dunia oleh UNESCO," katanya.
Ronny juga menjelaskan saat berkunjung ke Kota Adelaide, pihaknya bersama Pemkot Ambon dan BeKraf, melakukan presentasi mengenai Kota Ambon.
"Saat itu kita melakukan presentasi dan disaksikan oleh Adelaide City of Music, kemudian pihak konservatorium dan town hall, serta symphony orchestra. Kita memperkenalkan rencana Ambon menjadi Kota Musik Dunia, dengan musik menjadi alat perdamaian, dan musik untuk solidaritas," jelasnya.
Ia berharap hal tersebut dapat menjadi sesuatu yang penting, dan menjadi faktor perkembangan ekonomi masyarakat di Ambon serta Ambon akan dikenal dunia.
"Saat ini kita masih menunggu dokumen dukungan dari beberapa egara lain yang telah di kujungi. Selain Adelaide di Australia, kita juga telah melakukan kunjungan ke Daigo dan Tongyong di Korea Selatan. Saat ini kita masih berproses karena dokumen dukungan dari kota musik dunia di negara lain merupakan salah satu faktor pembantu kita menuju kota musik dunia yang akan diputuskan bulan Oktober mendatang," tandasnya. (MT-04)
Komentar