Perayaan Paskah Identik dengan Telur, Ini Sejarahnya
AMBON - Umat Kristen di seluruh dunia merayakan Hari Paskah, Minggu (21/4/2019), yang menandai kebangkitan Yesus Kristus tiga hari setelah penyaliban dan kematian-Nya.
Perayaan hari suci umat Kristen ini sangat identik dengan telur Paskah. Telur ayam atau telur itik yang sudah direbus dan dihias aneka warna cerah ini, disembunyikan di antara semak di taman. Lalu anak-anak berlomba mencarinya.
Umat Kristen sejak awal juga telah mewarnai telur Paskah dengan warna-warna cerah, menyantapnya dan memberikannya kepada kerabat dan sahabat sebagai hadiah Paskah.Tapi tahukah Anda asal usul tradisi telur Paskah ini?
Sejarah tradisi telur Paskah ini memang beragam. Histori.com melansir, telur dianggap melambangkan kebangkitan Yesus Kristus.
Ada juga yang menyebutkan telur Paskah bermula dari tradisi kesuburan kaum Indo-Eropa dan Persia. Kala itu di Persia, orang biasa saling menghadiahkan telur pada saat perayaan musim semi, yang bagi mereka juga menandakan dimulainya tahun yang baru.
Pada abad-abad pertama kekristenan, tradisi ini sulit dihapus, karena hari Paskah kebetulan jatuh pada setiap awal musim semi.
Perayaan musim semi tersebut selalu dirayakan dengan meriah mengiringi kegembiraan meninggalkan musim dingin. Tumbuh-tumbuhan dan bunga mulai tumbuh dan bermekaran, dan suasana keceriaan seperti ini menjadi saat yang tepat untuk membagikan hadiah.
Membagi-bagikan telur pada hari Paskah akhirnya diterima gereja selain untuk merayakan datangnya musim semi, juga karena telur memberikan gambaran/simbol akan adanya kehidupan.
Dalam Kristen telur mendapatkan makna religius, yaitu sebagai simbol makam batu di mana Yesus keluar menyongsong hidup baru melalui kebangkitan-Nya. Selain itu, ada alasan yang sangat praktis menjadikan telur sebagai tanda istimewa Paskah, yaitu karena dulu telur merupakan salah satu makanan pantang selama masa Prapaskah.
Tradisi telur Paskah pun berkembang di antara bangsa-bangsa Eropa Utara dan Asia.
Tetapi ada juga yang mengatakan sejarah telur Paskah dari Raja Edward I dari Inggris (1307). Yang lain mengatakan tradisi telur Paskah berawal dari sebuah promosi perusahaan penghasil permen di Eropa. Permen itu berbentuk telur menggunakan momen Paskah.
Telur Paskah juga diyakini berasal dari tradisi Amerika, di mana perayaan Paskah kerap dibarengi dengan migrasi Burung Undan yang meninggalkan banyak telur di kebun.
Sejarah telur Paskah memang beragam, namun kita bisa memaknainya sebagai adanya kehidupan baru. Kehidupan baru ini ditandai dengan menanggalkan manusia lama (keinginan daging) dan mengenakan manusia baru (hidup oleh Roh dan berbuah Roh). Happy Easter. (MT-07)