Sekilas Info

4 Hari Terombang-ambing di Lautan, 1 ABK KM Lintas Timur Ditemukan Selamat

KORBAN - Yakub (33), ABK asal Ambon, yang selamat saat tenggelamnya KM Lintas Timur menjalani perawatan di klinik kesehatan PT Donggi Senoro LNG (DSLNG), Luwuk, Sulawesi Tengah, Rabu (5/6/2019).

JAKARTA  - Yakub (33), Anak Buah Kapal (ABK) KM Lintas Timur asal Ambon ditemukan di perairan Banggai Laut, Sulawesi Tengah, Selasa (4/6/2019), selamat setelah terombang-ambing selama 4 hari.

Kapal tersebut sebelum tenggelam mengangkut 18 orang kru kapal termasuk nakhoda Marthinus Matitaputty, 1 orang telah ditemukan dan 17 orang kru lainnya masih dalam pencarian tim SAR.

Yakub ditemukan selamat oleh kru Kapal India MV Nurbayaksar di sekitar Pulau Tataba pada pukul 16.00 WITA. Seketika kapal berbendera India tersebut menghubungi kapal terdekat yaitu Kapal PB Dorong melalui channel 16.

Usai menerima informasi tersebut, Kapal PB Dorong segera merapat ke MV Nurbayaksar dan mengambil korban selanjutnya dievakuasi ke inland harbour dan terakhir dievakuasi di klinik kesehatan PT Donggi Senoro LNG (DSLNG).

Komandan Pos SAR Luwuk Nur Al Kautsar menjelaskan sesuai pengakuan Yakub, ternyata saat KM Lintas Timur sudah tidak bisa dikendalikan, nahkoda memerintahkan untuk meninggalkan kapal.

"Sesuai keterangan yang disampaikan Yakub, mereka berusaha memperbaiki mesin kapal namun karena gelombang tinggi, sehingga kapal miring dan tidak bisa dikendalikan. Setelah itu nahkoda kapal perintahkan untuk tinggalkan kapal. Yakub juga mengaku sudah terapung selama 4 hari di laut," jelas Nur Al Kautsar, Danpos Basarnas Luwuk, Rabu (5/6/2019).

Hingga saat ini Yakub masih menjalani perawatan medis di klinik kesehatan milik perusahaan PT DSLNG. Sementara pihak Pos SAR Luwuk terus melakukan pencarian dibantu TNI dan kepolisian.

Sebelumnya, Ditjen Perhubungan Laut Kemenhub melalui Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Luwuk dan Kantor SAR Luwuk mengerahkan kapal patroli untuk mencari kru kapal kargo KM Lintas Timur yang diduga tenggelam di perairan Banggai Laut, Sulawesi Tengah.

Adapun kapal tersebut mengangkut 18 orang kru kapal termasuk nakhoda Marthinus Matitaputty, 1 orang telah ditemukan dan 17 orang kru lainnya masih dalam pencarian tim SAR.

"Satu orang penumpang berhasil ditemukan oleh kapal NV Nurbayaksar terapung di perairan Banggai Kepulauan dalam kondisi selamat pada Selasa (4/6/2019) dan 17 lainnya masih dalam upaya pencarian," kata Direktur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) Kementerian Perhubungan, Ahmad dalam keterangan tertulis, Rabu (5/6/2019).

Saat itu kapal NV Nurbayaksar sedang melintas dan langsung membawa 1 orang kru kapal yang selamat tersebut ke klinik PT  DSLNG Luwuk.

Kapal kargo KM Lintas Timur milik PT Citra Baru Adi Nusantara dengan berat GT 1720 membawa muatan semen 3.000 sak tersebut berangkat dari Pelabuhan Bitung pada 28 Mei lalu dengan tujuan Pelabuhan Morowali, Sulawesi Tengah.

"Diduga tenggelamnya Kapal kargo KM Lintas Timur karena adanya badai gelombang yang terjadi beberapa hari ini dan 1 orang korban selamat ditemukan di perairan Banggai Kepulauan dekat dengan Kecamatan Buko karena terbawa arus," ujar Ahmad.

Ahmad mengingatkan nakhoda kapal kemungkinan pada bulan Juni hingga Juli akan masih terjadi badai gelombang tinggi di perairan wilayah Bangkep, Batui - Toili hingga perairan Morowali.

"Setiap nakhoda agar selalu memperhatikan prakiraan cuaca yang dikeluarkan BMKG dan memastikan kapalnya laik laut sebelum berlayar agar terhindar dari musibah atau kecelakaan laut yang tidak diinginkan. Kami dan Tim SAR terus melakukan koordinasi pencarian kru kapal yang belum ditemukan. Semoga kru kapal dapat ditemukan secepatnya," tandas Ahmad.

KM Lintas Timur dikabarkan hilang kontak di Selat Taliabu, Maluku Utara. Kapal tersebut dinakhodai Martinus Matitaputty.

Kapal pengangkut semen itu berangkat dari Bitung, Sulut, menuju Morowali, Sulteng, pada Sabtu (1/6/2019) pukul 14.00 WITA. Dalam perjalanan, mesin kapal rusak sehingga nahkoda kapal mencari pelabuhan terdekat guna memperbaiki mesin.

Setelah mesin kapal diperbaiki, KM Lintas Timur melanjutkan pelayaran. Dalam perjalanan, mesin kapal kembali rusak dan semua sistem kapal tidak berfungsi. Tingginya gelombang dan cuaca buruk membuat kapal oleng dan tidak bisa dikendalikan. (MT-06)

Penulis:

Baca Juga

error: Content is protected !!