Sekilas Info

Sikapi Gerakan Tanah di IAIN Ambon, Dinas ESDM Maluku Minta Bantuan Badan Geologi

RETAK - Gedung Audiotorium IAIN Ambon mengalami keretakan akibat adanya pergerakan tanah di sekitar gedung menyusul hujan deras yang mengguyur Kota Ambon, sejak Senin (3/6/2019).

AMBON - Menyikapi terjadinya gerakan tanah/longsor di Kompleks Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ambon yang terjadi Senin (3/6/2019), Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Maluku meminta bantuan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian ESDM.

“PVMBG Badan Geologi Kementerian ESDM diminta bantuan untuk mengirimkan tim guna melakukan kajian atau survei atas kejadian hal tersebut,” jelas Kepala Bidang Geologi Air Tanah Dinas ESDM Provinsi Maluku, Julis Lona kepada malukuterkini.com, Rabu (5/6/2019).

Menurutnya, sesuai hasil tinjauan tim Dinas ESDM Provinsi Maluku bersama instansi terkait diantaranya Forum Pengurangan Resiko Bencana (PRB) Provinsi Maluku dan Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Maluku, Selasa (4/6/2019), terungkap morfologi daerah bencana termasuk dalam morfologi perbukitan bergelombang dengan topografi yang bervariasi landai, miring hingga terjal, sudut lereng pada lokasi longsor sekitar sekitar 40 derajat, vegetasi ditumbuhi oleh tumbuhan kayu putih, pinus dan seemak belukar.

“Litologi batuan yang dijumpai pada lokasi longsor terdiri dari tuf dan sedikit breksi yang berwarna coklat hingga kemerahan dengan tebal soil (pelapukan batuan) sekitar 20 cm hingga 1 meter yang termasuk dalam Satuan Batuan Gunung Api Ambon (Tpav) berumur Pliosen Atas,” ungkapnya.

Dijelaskan, struktur geologi yang dijumpai berupa rekahan yang memanjang dengan arah sekitar sekitar N307° E dengan panjang sekitar 500 meter, lebar rekahan tanah yang terbuka bervariasi antara 10 cm hingga 1 meter dengan kedalaman rekahan 30 cm hingga 1,5 meter.

“Dari hasil tinjauan sementara luas dampak bencana longsor di Kompleks kampus IAIN Ambon diperkirakan sekitar sekitar 3 hektare,” jelasnya.

Ia menambahkan, bangunan yang rusak berat yaitu Gedung Audiotorium, Geduang Perpustakaan, Gedung Laboratorium Matematika, Gedung Generator. “Dua bangunan yang akan terkena dampak juga yaitu Gedung Rektorat dan Gedung Fakultas Tarbiyah,” ujarnya. (MT-03)

Penulis:

Baca Juga

error: Content is protected !!