Waspadai Cuaca Buruk di Maluku, BMKG: Curah Hujan Juni – Agustus Tinggi
AMBON – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menghimbau masyarakat untuk mewaspadai dampak cuaca buruk di beberapa wilayah di Provinsi Maluku menyusul tingginya curah hujan.
“Berdasarkan analisa klimatologis, wilayah Kota Ambon dan beberapa kabupaten diantaranya Kabupaten Maluku Tengah, Seram Bagian Barat, Seram Bagian Timur dan Buru Selatan mencapai curah hujan tertinggi pada bulan Juni hingga Agustus,” ungkap Kepala Stasiun Meteorologi Pattimura Ambon, Ot Oral Sem Wilar dalam keterangan tertulisnya yang diterima redaksi malukuterkini.com, Jumat (7/6/2019).
Dijelaskan, hasil analisadari Stasiun Klimatologi Seram Bagian Barat juga mendukungan bahwa curah hujan diprakirakan pada bulan Juni hingga Agustus berada pada kategori menengah hingga tinggi.
“Kondisi atmosfer di sekitar wilayah Maluku berdasarkan analisa satu minggu terakhir menunjukkan keadaan yang cukup labil,” jelasnya.
Sem Wilar mengatakan kelembapan udara lapisan bawah hingga atas mengindikasikan keadaan yang cukup basah, kecuali pada wilayah Kabupaten Maluku Barat Daya akiat intrusi/dorongan udara kering dari belahan bumi selatan.
“Diprakirakan kondisi ini akan disertai fase basah akibat dari aktivitas gelombang atmosfer Madden Jullian Oscillation (MJO) yang berada di wilayah Indonesia dalam satu minggu ke depan,” katanya.
Berdasarkan hasil analisa tersebut menurut Sem Wilar, kondisi dimaksud diprakirakan akan mengakibatkan cuaca buruk di beberapa wilayah di Maluku diantaranya :
- Hujan dengan intensitas sedang – lebat dapat disertai kilat/petir dan angin kencang sesaat berpeluang teijadi di wilayah Kota Ambon, Kabupaten Maluku Tengah, Seram Bagian Barat, Seram Bagian Timur dan Buru Selatan.
- Angin dengan kecepatan diatas 25 knot atau 48 km/jam berpeluang terjadi di Kabupaten Kepulauan Tanimbar dan Maluku Barat Daya.
- Gelombang dengan ketinggian 1.25 - 2.50 meter berpeluang terjadi di Laut Seram, Perairan Utara Kepulauan Kei dan Perairan Utara Kepulauan Aru.
- Gelombang dengan ketinggian 2.50 - 4.0 meter berpeluang terjadi di Perairan Selatan Ambon, Laut Banda, Perairan Selatan Kepulauan Kei, Perairan Selatan Kepulauan Aru, Perairan Kepulauan Tanimbar, Perairan Kepulauan Babar, Perairan Kepulauan Sermata - Kepulauan Letti dan Lau Arafuru.
“Masyarakat dihimbau agar waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang dapat ditimbulkan seperti banjir, tanah longsor,banjir bandang, genangan air, jalan licin/rusak, pohon tumbang, jarak pandang berkurang, serta potensi gangguan transportasi laut, darat dan udara akibat angin kencang dan gelombang,” ungkap Sem Wilar. (MT-03)
Komentar