Sekilas Info

Tanah Terus Bergerak, Kondisi Gedung Perpustakaan IAIN Ambon Makin Parah

RUSAK MAKIN PARAH – Kondisi kerusakan Gedung Pusat Perpustakaan IAIN Ambon makin bertambah parah, Sabtu (8/62019). Kerusakan itu terjadi akibat adanya pergerakan tanah di sekitar gedung menyusul hujan deras yang mengguyur Kota Ambon, sejak Senin (3/6/2019).

AMBON - Kondisi gedung Pusat Perpustakaan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ambon makin hari makin parah.

Pantauan malukuterkini.com, Sabtu (8/6/2019) pukul 17.00 WIT, terlihat struktur bangunan makin miring dibandingkan hari-hari sebelumnya.

Sejumlah kaca juga telah hancur. Tiang penyangga bagian depan gedung juga sudah miring. Hanya menunggu waktu, bangunan berlantai tiga tersebut akan runtuh.

Tanah di sekitar gedung tersebut yang retak juga semakin memanjang dan dalam. Disekitar gedung tersebut juga telah dipasang police line.

Terlihat yang tersisa di gedung Pusat Perpustakaan tersebut hanyalah sebagian rak buku dan sejumlah karung yang berisi buku. Sebenarnya buku-buku tersebut sudah dikemas dalam karung untuk dipindahkan ke gedung lain sejak terjadinya retakan tanah, Senin (3/6/2019). Namun yang sempat dipindahkan barulah komputer, meja dan sejumlah peralatan lainnya. Proses pemindahan terhambat runtuh bangunan yang terus terjadi.

Selain gedung Pusat Perpustakaan, retakan tanah yang agak memanjang dan dalam juga terlihat disekitar gedung generator. Gedung tersebut terletak bersebelahan dengan gedung Pusat Perpustakaan.

Keretakan akibat pergerakan tanah juga terjadi di Gedung Audiotorium, Gedung Laboratorium Matematika dan Gedung Generator. Bahkan jika pergerakan tanah terus terjadi maka bisa saja Gedung Rektorat dan Gedung Fakultas Tarbiyah terkena dampak. Apalagi intensitas curah hujan akhir-akhir tetap tinggi.

Sebelumnya menyikapi terjadinya gerakan tanah/longsor di Kompleks IAIN Ambon yang terjadi Senin (3/6/2019), Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) meminta bantuan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian ESDM.

“PVMBG Badan Geologi Kementerian ESDM diminta bantuan untuk mengirimkan tim guna melakukan kajian atau survei atas kejadian hal tersebut,” jelas Kepala Bidang Geologi Air Tanah Dinas ESDM Provinsi Maluku, Julis Lona kepada malukuterkini.com, Selasa (4/6/2019).

Menurutnya, sesuai hasil tinjauan tim Dinas ESDM Provinsi Maluku bersama instansi terkait diantaranya Forum Pengurangan Resiko Bencana (PRB) Provinsi Maluku dan Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Maluku, Selasa (4/6/2019), terungkap morfologi daerah bencana termasuk dalam morfologi perbukitan bergelombang dengan topografi yang bervariasi landai, miring hingga terjal, sudut lereng pada lokasi longsor sekitar sekitar 40 derajat, vegetasi ditumbuhi oleh tumbuhan kayu putih, pinus dan seemak belukar.

“Litologi batuan yang dijumpai pada lokasi longsor terdiri dari tuf dan sedikit breksi yang berwarna coklat hingga kemerahan dengan tebal soil (pelapukan batuan) sekitar 20 cm hingga 1 meter yang termasuk dalam Satuan Batuan Gunung Api Ambon (Tpav) berumur Pliosen Atas,” ungkapnya.

Dijelaskan, struktur geologi yang dijumpai berupa rekahan yang memanjang dengan arah sekitar sektar N307° E dengan panjang sekitar 500 meter, lebar rekahan tanah yang terbuka bervariasi antara 10 cm hingga 1 meter dengan kedalaman rekahan 30 cm hingga 1,5 meter.

“Dari hasil tinjauan sementara luas dampak bencana longsor di Kopleks IAIN Ambon diperkirakan sekitar sekitar 3 hektare,” jelasnya.

Ia menambahkan, bangunan yang rusak berat yaitu Gedung Audiotorium, Geduang Perpustakaan, Gedung Laboratorium Matematika, Gedung Generator. “Dua bangunan yang akan terkena dampak juga yaitu Gedung Rektorat dan Gedung Fakultas Tarbiyah,” ujarnya. (MT-03)

Penulis:

Baca Juga

error: Content is protected !!