Tim Badan Geologi Cek Lapisan Tanah Bergerak di IAIN Ambon

AMBON – Tim Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melakukan pengecekan lapisan tanah yang bergerak di kawasan kampus IAIN, Desa Batu Merah, Ambon, Maluku, Sabtu (15/6/2019).
Pergerakan tanah terjadi sejak Senin (3/6/2019) tersebut pada awalnya merusak gedung Pusat Perpustakaan, namun kini telah mengakibatkan sejumlah bangunan lainnya rusak yakni gedung Auditorium, gedung Laboratorium MIPA dan gedung generator di kawasan yang sama. Bahkan beberapa gedung di sekitar lokasi tersebut juga kini terancam.
Pantauan malukuterkini.com, Sabtu (15/6/2019) terlihat tim Badan Geologi yang terdiri dari Iqbal Eras Putra, Yunara Dasa Triana dan M Nizar Firmansyah dibantu beberapa relawan mulai melakukan pengecekan lapisan tanah dengan menggunakan alat Ground Penetrating Radar (GPR).
Proses pengecekan lapisan tanah tersebut dilakukan pada lintasan yang terletak diantara gedung Pusat Perpustakaan dan gedung Rektorat IAIN. Pengcekan dilakukan pada 2 lintasan di lokasi tersebut.
Ketua Tim PVMBG Badan Geologi, Iqbal Eras Putra kepada malukuterkini.com, Sabtu (14/6/2019) menjelaskan pengecekan dilakukan dengan menggunakan alat GPR agar dapat memetakan kondisi bawah permukaan tanah pada lintasan yang dilewati.
“GPR akan memberikan gambaran kondisi lapisan tanah di lintasan yang kita cek. Kita ingin dapatkan data tentang indikasi perubahan yang terjadi di bawah tanah akibat gerakan tanah yang terjadi,” jelasnya.
Sementara itu, anggota Tim PVMBG Badan Geologi, Yunara Dasa Triana menambahkan dari data GPR akan diketahui sejauh mana gerakan tanah berpengaruh di lokasi yang diukur.
“Tadi kita ukur 2 jalur yang berlokasi diantara gedung pusat Perpustakaan dan Rektorat IAIN. Pada jalur tersebut ada retakan-rekan. Untuk itu, kita ingin tahu apakah retakan yang terjadi hanya di permukaan atau juga di lapisan bawah,” ungkapnya.
Dijelaskan, pihaknya merencanakan 4 lintasan pengecekan dengan menggunakan GPR. “Namun yang terlaksana Sabtu (15/6/2019) baru 2 lintasan karena terkendala cuaca. Kita rencana Minggu (16/6/2019) dilanjutkan dengan 2 lintasan tersisa. Lintasan tersebut nantinya terletak di sekitar gedung Laboratorium MIPA serta jalur diantara gedung Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN,” jelasnya.
Yunara menambahkan hasil pengecekan kondisi lapisan tanah tersebut nantinya akan dianalisis di kantor PVMBG Badan Geologi di Bandung - Jawa Barat. “Proses analisis akan berlangsung sekitar 2 – 3 hari,” ujarnya.
Sebagaimana diketahui, pergerakan tanah yang terjadi sejak Senin (3/6/2019) tersebut awalnya merusak gedung Pusat Perpustakaan IAIN namun kini telah mengakibatkan sejumlah bangunan lainnya turut rusak yakni gedung Auditorium, gedung Laboratorium MIPA dan gedung generator di lokasi tersebut.
Bahkan gedung Rektorat, gedung Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan serta gedung Fakultas Ushuluddin dan Dakwah kini juga terancam akibat gerakan tanah tersebut. (MT-03)
Komentar