Sekilas Info

Akibat Gempa Halmahera, BNPB: Dua Warga Meninggal dan 2.000 Warga Mengungsi

PENJELASAN BNPB - Kepala Pusdiklat Penanggulangan Bencana BNPB Agus Wibowo memberikan penjelasan kepada wartawan terkait penanganan pasca gempa bumi tektonik di Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku. Penjelasan tersebut disampaikan di Kantor BNPB, Jakarta, Senin (15/7/2019).

AMBON - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNBP) masih mengumpulkan data dari gempa bumi tektonik berkekuatan magnitudo 7,2 yang mengguncang wilayah Labuha, Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara, Minggu (14/7/2019).

Kepala Pusdiklat Penanggulangan Bencana BNPB Agus Wibowo mengatakan, ada dua orang meninggal dan lebih dari 2.000 orang mengungsi akibat gempa tersebut.

"Korban dampaknya meninggal ada 2 atas nama ibu Aisyah di Desa Gane Luar dan ibu Halimah di Desa Gane Barat. Lebih dari 2000 jiwa mengungsi di pengungsian," kata Agus, di Jakarta, Senin (15/7/2019).

Agus mengatakan, para pengungsi ada di 14 titik lokasi yaitu Kantor Polsek Saketa, 89 orang; Kantor PDAM Saketa, 65 orang; Aula Kantor Bupati Halmahera Selatan, 300 orang; Polres Halmahera Selatan, 170 orang; Masjid Raya Halmahera Selatan, 500 orang. Kantor Dinas Sosial Halmahera Selatan, 70 orang; Kodim 1509, 45 orang; Rumah Dinas Ketua DPRD, 100 orang; Rumah Dinas Wakil Ketua II DPRD, 50 orang; Rumah Dinas Bupati Halmahera Selatan, 70 orang; SMAN 5 Halmahera Selatan, 84 orang.

Selain itu, ada juga di Kantor Pemda Halmahera Tengah dan Kantor DPRD Halmahera Tengah 25 Kepala Keluarga, Bukit Goeng/ Cafe Goeng 15 Kepala Keluarga, Kecamatan Bacan Selatan 1000 Jiwa. Ada juga pengungsi mandiri di Desa Hidayat, Desa Makean dan Desa Tomon.

PENJELASAN BNPB - Kepala Pusdiklat Penanggulangan Bencana BNPB Agus Wibowo memberikan penjelasan kepada wartawan terkait penanganan pasca gempa bumi tektonik di Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku. Penjelasan tersebut disampaikan di Kantor BNPB, Jakarta, Senin (15/7/2019).

Dijelaskan, sejak Minggu (14/7/2019) sore BNPB telah memerintahkan Tim Reaksi Cepat untuk bergerak ke lokasi gempa.

“BNPB juga menurunkan tim drone untuk melakukan survei data. Kemarin sore Kepala BNPB langsung memerintahkan Tim reaksi cepat dari BNPB untuk segera bergerak ke Ternate ke lokasinya lokasi gempanya. kemudian BNPB juga akan menurunkan tim dronenya terutama untuk inventarisasi dampaknya," jelasnya.

Agus menambahkan, kerusakan rumah akibat gempa yang saat ini sudah didata sebanyak 58 unit, dengan rincian Desa Ranga-ranga, Kecamatan Gane Timur Selatan, Halmahera Selatan (20 unit); Desa Saketa, Kecamatan Gane Barat, Halmahera Selatan (28 unit); Desa Dolik, Kecamatan Gane Barat Utara, Halmahera Selatan (6 unit) dan Desa Kluting Jaya, Kecamatan Weda Selatan, Halmahera Tengah (5 unit).

Selanjutnya, Agus mengatakan, kemungkinan warga Desa Saketa, Halmahera Selatan masih terisolasi karena dua jembatan terputus. Namun, pihaknya belum mendapatkan informasi lebih lengkap.

"Kemungkinan besar ada yang terisolasi, tapi kami belum dapat infonya. Karena infonya masih sedikit," ungkapnya. (MT-06)

Penulis:

Baca Juga

error: Content is protected !!