Sekilas Info

“Ambon City of Music” Masuk Top 99 Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2019

PENGHARGAAN INOVASI - Menpan-RB, Syarifuddin (kedua dari kiri) menyerahkan penghargaan Top 99 Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2019 kepada Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy disaksikan Mendagri Tjahjo Kumolo dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Hotel Gumaya, Semarang, Jawa Tengah, Kamis (18/7/2019) malam.

SEMARANG - Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon menorehkan prestasi dalam hal inovasi pelayanan publik.

Prestasi kali ini berhasil diraih dalam ajang Top 99 Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2019 yang digelar Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB).

Penghargaan terhadap inovasi bertajuk "Ambon City of Music" yang masuk kategori Pertumbuhan Ekonomi dan Kesempatan Kerja diserahkan oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB), Syarifuddin kepada Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy di Hotel Gumaya, Semarang, Jawa Tengah, Kamis (18/7/2019) malam.

Saat penyerahan tersebut, Menpan-RB mengatakan kehadiran beragam inovasi pelayanan publik tidak lagi sekadar menjembatani kehadiran program pemerintah, tetapi juga mengakomodir kebutuhan masyarakat.

Dikatakan, terobosan yang lahir dari Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) 2019 ini tidak hanya fokus pada penerapan sistem informasi, tetapi banyak juga bergerak dalam pemberdayaan masyarakat, mengakomodir kearifan lokal, serta kolaborasi dengan kaum muda atau milenial.

“Orientasinya bukan lagi sekedar untuk menjembatani kehadiran program pemerintah, tetapi juga mengakomodir kebutuhan dan kecenderungan karakter, budaya, dan ‘DNA millenial’, yaitu pelayanan yang semakin cepat, mudah, mudah, aksessibilitas tinggi,” katanya.

Tercatat pada Top 99 inovasi ini, sebanyak 19 inovasi dari 12 kementerian. Sementara 8 pemerintah provinsi menghadirkan 12 inovasi. Dari 18 pemerintah kota menyumbangkan 21 inovasinya. Terbanyak adalah 27 pemerintah kabupaten yang menciptakan 41 inovasi pelayanan publik. Kompetisi ini juga diikuti oleh lembaga dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Ada lima inovasi yang dihadirkan dari empat lembaga, serta satu inovasi dari satu BUMN.

PENGHARGAAN INOVASI - Menpan-RB, Syarifuddin (kanan) menyerahkan penghargaan Top 99 Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2019 kepada Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy di Hotel Gumaya, Semarang, Jawa Tengah, Kamis (18/7/2019) malam.

Mereka yang ditetapkan sebagai Top 99 ini dipilih dari 3.156 proposal inovasi yang diajukan secara online melalui Sistem Informasi Inovasi Pelayanan Publik (Sinovik).

Inovasi-inovasi ini telah melewati tahap seleksi administrasi serta penilaian proposal dan dokumentasi inovasi. Para inovator kemudian harus melewati tahapan presentasi dan wawancara dihadapan Tim Panel Independen untuk mencarai 45 inovasi terbaik. Tahap itu disusul dengan observasi lapangan sebagai bukti dari inovasi yang dipresentasikan.

Tentu, masih banyak inovasi lain yang memiliki peran penting dalam pelayanan masyarakat. Untuk itu, Kementerian PANRB selalu menjaga siklus pertumbuhan inovasi-inovasi itu dengan mendorong setiap unit pelayanan melahirkan terobosan. Langkah kedua adalah mengembangkan atau mendiseminasikan inovasi itu menjadi skala nasional. Ketiga, yakni melembagakan inovasi-inovasi terbaik agar terus berkelanjutan.

Menteri Syafruddin menekankan, melahirkan inovasi melalui kompetisi perlu konsistensi dan keberlanjutan. “Oleh karenanya, diberikan dana insentif daerah, untuk pemeliharaannya, sekaligus memacu semangat yang lain untuk menghadirkan pelayanan yang lebih baik,” imbuh mantan Wakapolri ini.

PENGHARGAAN INOVASI - Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy (kedua dari kiri) bersama Kepala Bagian Organisasi dan Manajemen Setkot Ambon Eddy Tasso (ketiga dari kiri) dan Direktur Ambon Music Office Ronny Loppies (kanan) usai menerima penghargaan Top 99 Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2019 di Hotel Gumaya, Semarang, Jawa Tengah, Kamis (18/7/2019) malam.

Inovasi itu kemudian dikembangkan melalui metode transfer knowledge dan membangun pilot project wilayah sebagai suar percontohan bagi daerah lainnya. Saat ini, sudah berdiri tiga Jaringan Inovasi Pelayanan Publik (JIPP) di Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Sumatera Selatan.

Transfer knowledge juga dilakukan dengan scaling up bagi inovasi terpilih dengan cara glokalisasi, yakni program daerah menjadi program nasional. “Artinya, perluasan sudah terjadi secara positif,” ujar Menteri Syafruddin.

Sementara, pelembagaan inovasi adalah mendorong inovasi menjadi budaya organisasi. Inovasi pelayanan publik dijadikan indikator kinerja individu serta didukung oleh regulasi yang kuat. “Walaupun kepemimpinan organisasi berganti, inovasi tetap berjalan, jangan sampai berhenti,” tandas Menteri Syafruddin.

Hadir dalam acara tersebut diantaranya Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo, Kepala Lembaga Administrasi Negara Adi Suryanto, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, serta para penerima penghargaan inovasi pelayanan publik. (MT-03)

Penulis:

Baca Juga

error: Content is protected !!