Sekilas Info

Tak Punya Biaya, Balita Penderita Gizi Buruk di Masohi Terpaksa Dirawat di Rumah

PENDERITA GIZI BURUK - Siti Rahmat terpaksa merawat putrinya Alifah (2), yang menderita gizi buruk di rumah akibat tak punya biaya untuk berobat ke rumah sakit.

AMBON –  Alifah (2), penderita gizi buruk kini hanya bisa dirawat di rumah oleh kedua orang tuanya akibat tak punya biaya untuk berobat ke rumah sakit.

Kedua orang tuannya, Samsudin (30) dan Siti Rahmat (26) yang menetap di salah satu kos kosan di RT 8 Kelurahan Ampera, Kecamatan Kota Masohi, Kabupaten Maluku Tengah tidak bisa berbuat banyak terhadap Alfiah yang saat ini kondisinya sudah sangat lemas, badannya kurus dan tidak bisa berdiri.

Siti yang sehari harinya hanya seorang ibu rumah tangga semenyata Samsudin hanya seorang nelayan, tidak punya biaya yang cukup untuk membawa Alfiah ke RSUD Masohi untuk yang kelima kalinya.

Kepada wartawan di kediamannya, Kamis (18/7/2019), Siti menjelaskan anaknya menderita gizi buruk sejak tahun 2017. Saat itu ia dan suaminya, untuk pertama kalinya membawa Alfiah ke RSUD Masohi dan dirawat pada bulan Maret 2017 sekitar tiga Bulan.

"Sudah empat kali, saya dan suami bawa Alifah ke RSUD Masohi. Waktu masuk pertama, anak saya dirawat disana bersamaan dengan saya melahirkan anak saya yang kedua. Saat itu suami bertemu dengan Sekretaris RSUD Masohi untuk minta keringanan biaya melahirkan dan diberikan," jelasnya.

Ia mengaku selama tiga bulan Alfiah dirawat hingga pulang, pihak RSUD tidak meminta biaya perawatan.

PENDERITA GIZI BURUK - Siti Rahmat terpaksa merawat putrinya Alifah (2), yang menderita gizi buruk di rumah akibat tak punya biaya untuk berobat ke rumah sakit.

"Kami tidak diminta biaya saat keluar rumah sakit. Hanya waktu dirawat mereka beri kami resep obat untuk beli diluar. Seperti obat VipAlbumin waktu itu tidak ada di rumah sakit dan kami disuruh beli di luar," ungkapnya.

Akibat tidak punya biaya yang cukup, obat yang dibeli Siti dan suaminya tidak sesuai dengan jumlah obat yang diminta.

"Jadi kalau dokter suruh beli satu strip yang isi sepuluh butir, kami kadang beli 3 atau 4 butir sesuai dengan kemampuan. Satu strep 10 butir obat VipAlbumin, harga 90 ribu. Saat Alfiah kami bawa ke Rumah Sakit untuk yang kedua kalinya kami sudah memakai BPJS Mandiri. Sampai masuk untuk yang ke Empat kalinya kami masih memakai BPJS," jelasnya.

Alfiah yang saat ini berumur 2 Tahun 10 bulan itu, didiagnosa menderita gizi buruk sejak tahun 2017 silam. Tak hanya gizi buruk, Ia juga dikatakan alami infeksi pada paru dan lambung

"Keterangan dokter bahwa dia gizi buruk dan juga komplikasi infeksi pada paru-paru dan lambung. Itu penjelasan Dokter Diana dan Dokter Herry di RSUD Masohi saat dirawat untuk pertama kalinya," ungkapnya.

Samsudin dan Siti kita tidak mampu membawa Alfiah ke rumah Sakit untuk kelima kalinya, kaena tidak punya biaya bahkan iuran BPJS selama 6 bulan tidak mampu lagi dibayar.

"Tidak punya biaya, Kami sudah tidak bayar BPJS selama enam bulan, karena suami selama enam bulan belum punya uang. Suami saya melaut bersama orang kalau dapat rejeki hanya untuk makan," jelasnya.

Siti menambahkan saat ini ia dan suami tidak bisa berbuat banyak untuk anak mereka. "Ingin anak kami ini sembuh tapi ini keadaan kami. Mudah mudahan kami diberi jalan," kata Siti. (MT-03)

Penulis:

Baca Juga

error: Content is protected !!