Sekilas Info

Ikan Mati di Pesisir Leitimur Selatan, BMKG Tepis Isu Liar ‘Pertanda Tsunami’

IKAN MATI TERDAMPAR - Sejumlah ikan yang ditemukan mati terdampar di pesisir pantai Desa Rutong, Kecamatan Leitimur Selatan, Kota Ambon, Maluku, Minggu (15/9/2019). (Foto: Facebook Evan Telapary).

JAKARTA - Warga Ambon dihebohkan fenomena ikan mati secara massal di Pantai Hutumuri, Pantai Rutong, Pantai Lehari, dan Pantai Hukurila, Kecamatan Leitimur Selatan, Ambon. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menepis kematian ikan itu pertanda terjadinya gempa dan tsunami.

"Banyak warga yang mengkaitkan fenomena ini dengan tanda alam akan terjadi gempa besar dan tsunami. Sayangnya banyak warga termakan berita bohong (hoax) ini, sehingga beberapa warga berencana akan mengungsi karena takut akan terjadi tsunami," kata Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, kepada wartawan, Senin (16/9/2019).

Daryono mengimbau warga tak mudah percaya pada isu yang tak dapat dipertanggungjawabkan. Menurut Daryono, kematian ikan secara massal itu disebabkan hal lain.

"Selama ini belum pernah ada peristiwa gempa besar dan memicu tsunami yang didahului oleh matinya ikan secara massal. Tidak ada dalam ilmu gempa menjadikan ikan mati sebagai precursor gempa dan tsunami. Kematian ikan secara massal ini dipastikan oleh sebab lain. Selama ini, kasus kematian ikan secara massal dapat diakibatkan oleh adanya ledakan, keracunan, atau faktor lingkungan yang mengakibatkan ikan mati," ungkapnya.

Dikatakan, tim sedang menginvestigasi penyebab matinya ikan di pantai Ambon, sementara aktivitas kegempaan di Ambon relatif normal.

"Saat ini pihak terkait sedang melakukan investigasi untuk mencari sebab matinya ikan-ikan di pantai Ambon. Untuk itu, kita tunggu saja hasilnya. Peristiwa matinya ikan secara masal ini bukan pertanda akan terjadi gempa dan tsunami. Aktivitas kegempaan di Ambon dan sekitarnya saat ini normal-normal saja, tidak tampak adanya aktivitas yang mencolok, sehingga masyarakat diminta tenang," katanya.

Daryono menjelaskan menyebarnya kabar kematian ikan secara massal dikaitkan dengan terjadinya gempa dan tsunami bersumber dari isu yang tak bisa dipertanggungjawabkan. Dia pun meminta warga tak mengungsi akibat hoax tersebut.

"Kami imbau masyarakat tidak perlu mengungsi karena saat ini sedang tidak ada kejadian gempa kuat dan BMKG juga tidak sedang mengeluarkan peringatan dini tsunami. Untuk itu kepada masyarakat dihimbau agar tenang dan tidak terpancing oleh informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," jelasnya. (MT-06)

Penulis:

Baca Juga

error: Content is protected !!