Gubernur Maluku: Ekonomi Tumbuh, Penduduk Miskin Harus Berkurang
AMBON - Gubernur Maluku, Murad Ismail berharap pertumbuhan ekonomi dapat berdampak pada pengurangan penduduk miskin dan penyerapan tenaga kerja serta mengurangi kesenjangan antar wilayah di Maluku.
Hal tersebut disampaikan gubernur dalam sambutan tertulis yang disampaikan Penjabat Sekretaris Daerah Maluku, Kasrul Selang saat membuka Diseminasi Laporan Perekonomian Provinsi (LPP) Edisi Agustus 2019 dan Kajian Fiskal Regional serta Diskusi Publik Industri Jasa Keuangan (IJK) yang diselenggarakan oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Maluku, di Hotel Santika, Ambon, Selasa (24/9/2019).
Hadir pada kegiatan itu diantaranya Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Maluku Noviarsono Manulang, Plt Kakanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan Negara (DJPB) Maluku Tri Budianto, Kepala OJK Maluku Bambang Hermanto, para Pimpinan Cabang Bank Pemerintah dan Bank Swasta Nasional serta para pelaku usaha.
Dikatakan, perkembangan perekonomian Maluku pada triwulan ke duatahun 2019 tumbuh positif sebesar 6,09 persen. Angka tersebut, kata gubernur, mengalami sedikit pelambatan dibandingkan dengan triwulan ke satu 2019 yang tumbuh sebesar 6,32 persen.
“Namun, pertumbuhan ekonomi Maluku pada triwulan ke dua 2019 masih lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi nasional yang tercatat 5,05 persen,” katanya.
Gubernur menjelaskan, pertumbuhan ekonomi Maluku didorong oleh beberapa sektor lapangan usaha yang memberikan kontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi antara lain pertanian, perikanan perdagangan dan serta industri pengolahan, sehingga perlu ditingkatkan pertumbuhannya.
“Target RPJMD Provinsi Maluku, sampai dengan akhir tahun 2019, diharapkan pertumbuhan ekonomi bisa mencapai pada kisaran 6,02 – 6,38 persen,” ungkap jelasnya.
Selain pertumbuhan ekonomi, katanya, sesuai laporan BI Perwakilan Malukuinflasi Maluku pada triwulan ke dua 2019 sebesar 4,10 persen. Angka ini meningkat dibandingkan triwulan ke satu 2019 yang tercatat inflasi sebesar 3,74 persen.
“Meningkatnya inflasi pada triwulan ke dua terutama dipengaruhi oleh inflasi kelompok makanan jadi, kelompok transport, komunikasi dan jasa keuangan dan inflasi kelompok sandang, sehingga diperkirakan pada triwulan ke tiga inflasi Maluku akan meningkat,” katanya. (MT-03)