3 Karateka Maluku Raih Tiket PON XX/2020

AMBON – Tiga karateka Maluku berhasil meraih tiket untuk berlaga di PON XX/2020-Papua.
Ketiga atlet tersebut yaitu Frenska Pattikawa (Kelas Kumite Putri -50 kg), George JW Salampessy (Kelas Kumite Putra -67 kg) dan Hengky Berhitu (Kelas Kumite Putra -55 kg).
“Ketiganya berhasil mengantongi tiket setelah pada Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Karate Pra Kualifikasi PON (Pra-PON) yang digelar Pengurus Besar Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (PB Forki) Jakarta di Hall Basket, Gelora Bung Karno, Jakarta, yang berlangsung 4-6 November 2019 menempati posisi 8 besar,” ungkap Manager Tim Karate Maluku, Feros Matulessy kepada malukuterkini.com, Rabu (6/11/2019) malam.
Dikatakan, Frenska Pattikawa bahkan berhasil mempersembahkan medali perunggu bagi kontingen FORKI Maluku. “Sementara George JW Salampessy dan Hengky Berhitu menempati peringkat 7 di masing-masing kelas yang diikutinya,” katanya.
Feros juga merincikan, Frenska berhasil meraih medali perunggu setelah memperoleh bye di babak pertama, selanjutnya menang atas karateka Jawa Timur dan Sulawesi Tengah. “Namun di semifinal, ia kalah dari karateka Lampung sehingga hanya meraih medali perak,” rincinya.
Ia menjelaskan, sesuai ketentuan karateka yang lolos dengan peringkat 1-8 di setiap nomor Kejurnas Pra-PON, berhak untuk tampil mewakili daerahnya di PON 2020 Papua.
“Adapun kategori nomor dan kelas yang dipertandingkan adalah nomor kata dan kumite. Untuk nomor kata, karateka yang berhak ikut Kejuaraan Pra-PON adalah karateka yang lahir pada 1990 hingga 2003. Mereka tampil di nomor kata perorangan putra dan putri, serta kata beregu putra dan putri,” jelasnya.
Sementara untuk kategori kumite, katanya, karateka yang ikut ambil bagian dalam event ini adalah karateka yang lahir pada 1993 hingga 2001. “Mereka bermain di 11 nomor individual putra dan putri. Semua pertandingan menggunakan sistem/standar kejuaraan Federasi Karate Dunia (WKF),” ungkapnya
Dalam Kejurnas ini dipertandingkan 15 kelas, yaitu kata putra dan putri, baik perorangan dan beregu, serta enam kelas kumite putra -55kg, -60kg, -67kg, -75kg, -84kg, dan +84kg, dan lima kelas kumite putri, yaitu -50kg, -55kg, -61kg, -68kg, dan +68kg.
Kejurnas Pra-PON 2019 ini sendiri diikuti 403 atlet dari 32 provinsi. Dua provinsi yang tidak mengirimkan atletnya adalah Papua dan Sulawesi Barat.
Papua tidak turun karena menyandang status wildcard sebagai tuan rumah PON 2020, sementara Sulawesi Barat memastikan tidak menurunkan timnya karena ada masalah internal.
Forki Maluku di ajang Kejurnas Karate Pra Kualifikasi PON (Pra-PON) tersebut menurunkan 13 karateka dan 4 pelatih.
Ke-13 karateka tersebut yaitu Yacob Yonathan Beay (Kata Perorangan & Beregu Putra), Rolinsky R Rante (Kata Beregu Putra), Mario B Mukin (Kata Beregu Putra), Hengky Berhitu (Kumite -55 Kg Putra/peringkat 7), Derolhd J. Telussa (Kumite -60 Kg Putra), George J. W. Salampessy (Kumite -67 Kg Putra/pringkat 7), Ariko Renyaan (Kumite -75 Kg Putra), Fandry Tukane (Kumite -84 Kg Putra), Abraham Tanlain (Kumite +84 Kg Putra), Cindy Pasanea (Kata Perorangan Putri), Frenska AG Pattikawa (Kumite -50 Kg Putri/peringkat 3), Theophilia Wakole (Kumite -55 Kg Putri) dan Audrey Russel (Kumite -61 Kg Putri).
Para karateka didampingi 4 pelatih yaitu Ricky Risamena, Nevi Muskitta, Arnaldo Telussa dan Michael Bastian Balik. (MT-01)
Komentar