Sekilas Info

BMKG: Aktivitas Gempa Pulau Ambon Menuju Kondisi Normal

Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono

AMBON - Kondisi Kota Ambon dan sekitarnya saat ini memasuki periode "post seismic" atau menuju kondisi kembali stabil atau normal pasca gempa berkekuatan magnitude M 6,5 yang terjadi 26 September 2019 lalu.

"Setelah terjadi gempa berkekuatan M 6,5 di Pulau Ambon dan sekitarnya disertai gempa susulan, maka saat ini menuju kondisi stabil atau normal," ungkap Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, saat Sosialisasi dan Edukasi Bencana yang dipusatkan di Sport Hall, Karang Panjang, Ambon, Selasa (3/12/2019).

Daryono berharap banyak dan lamanya gempa susulan ini jangan ditafsirkan seolah masih menyimpan ancaman besar, tetapi yang terjadi Ambon kini memasuki periode stabil atau normal.

“Beberapa pelajaran dari gempa yang terjadi di Ambon yakni perlu adanya identifikasi struktur sesar aktif dasar laut sekitar Ambon, mewaspadai jalur-jalur sesar aktif, selanjutnya menata ruang dan bangunan berbasis resiko bencana. Yang terpenting gempa tidak membunuh, tetapi bangunan rubuh menjadi penyebab sehingga penting bangunan tahan gempa. Gempa magnitudo relatif kecil dapat menimbulkan kerusakan, jika struktur bangunan lemah,” jelasnya.

Dijelaskan, gempa yang terjadi 26 September 2019 didahului gempa pendahuluan yang terdeteksi pada 18 Agustus 2019.

“Gempa pendahuluan terjadi dalam kluster pusat gempa dengan kekuatan kecil, disusul gempa utama berkekuatan besar dan gempa susulan yang tercatat hingga Akhir November 2019 mencapai 2.614 gempa susulan dan yang dirasakan 292 kali,” jelasnya.

Ia mengaku banyak dan lamanya gempa susulan yang terjadi selama ini disebabkan oleh "stress drop" yang rendah.

“Gempa dengan stress drop rendah cenderung memproduksi gempa susulan lebih banyak. Selain itu cerminan kondisi batuan di zona gempa yang rapuh, dan adanya triggered off fault seismicity (gempa terpicu di sesar yang berada di luar bidang gempa utama),” ungkapnya

Ia juga menghinbau masyarakat agar jangan mudah percaya isu akan ada terjadinya gempa besar, karena gempa belum dapat diprediksi dengan pasti tempat, waktu, besaran skala yang belum terjadi. (MT-05)

Penulis:

Baca Juga

error: Content is protected !!