Sekilas Info

Menpora Cari Provinsi Pendamping Tuan Rumah PON 2020 untuk 10 Cabor Ini

BAHAS PON - Menpora Zainudin Amali (kiri) menerima kunjungan Gubernur Papua Lukas Enembe (kanan) guna membahas persiapan PON XX/2020 di Kantor Kemenpora, Jakarta, Selasa (21/1/2020),

JAKARTA - Menpora Zainudin Amali merencanakan untuk tetap menggelar pertandingan 10 cabang olahraga yang sempat dicoret dari Pekan Olahraga Nasional (PON) XX/2020-Papua. Caranya, mencari provinsi pendamping.

PON 2020 Papua yang dilangsungkan mulai 20 Oktober sampai 2 November 2020 telah memutuskan 37 cabang olahraga. Pemerintah, KONI, dan Panitia Besar (PB) PON XX/2020 sepakat untuk memangkas tiga cabang olahraga, kemudian mengurangi 10 cabor lagi menjadi 37 cabor. Cabor yang dipangkas itu adalah arung jeram, korfball, bowling, balap sepeda, ski air, bridge, woodball, gateball, golf, soft tenis, tenis meja, dansa dan petanque. Pemerintah mempertimbangkan venue dan anggaran.

Pemangkasan itu menjadi polemik sebab sejumlah cabang olahraga. Sebab, sebagain pengurus besar/pusat cabang sudah menggelar Kualifikasi PON dan sudah memunculkan beberapa daerah yang lolos ke PON 2020.

Sebelumnya, Ketua DPD RI, La Nyalla Mattalitti, berkirim surat kepada Presiden Joko Widodo pada 16 Januari 2020. Dia meminta agar cabor yang dicoret tetap dipertandingkan di PON XX di luar provinsi Papua. Medali yang diperebutkan juga diperhitungkan masuk dalam klasemen.

Pemerintah dan KONI pusat merespons positif usulan itu. Satu-satunya cara untuk mengakomodasi itu adalah dengan melakukan perubahan atau revisi pada Peraturan Pemerintah No.17 tahun 2007 pasal 12 ayat 3, yang berbunyi :

"Menteri menetapkan satu atau lebih pemerintah provinsi sebagai tuan rumah pelaksana pekan olahraga nasional dengan memperhatikan hasil penilaian musyawarah olahraga nasional."

Amali mengaku telah mengetahui soal surat permohonan dari DPD RI dan masih menunggu perubahan PP tersebut.

"Khusus untuk itu (surat permohonan), pertama perlu saya tegaskan yang ada (dicoret) 10 cabor ya, bukan 13 (cabor) ya. Menyesuaikan dengan hasil Ratas kemarin tadinya 37 cabang yang dipertandingkan, dikembalikan menjadi 47 cabor," kata Amali usai pertemuan dengan Gubernur Papua Lukas Enembe, di Kantor Kemenpora, Jakarta, Selasa (21/1/2020).

"Kami sedang menunggu perubahan PP-nya. Jika itu sudah, itu memungkinkan (dipertandingkan di daerah lain). Gubernur Papua juga sudah oke, tak ada masalah, tapi itu tetap menjadi bagian dari PON Papua, medali juga dihitung (masuk)," jelasnya.

Meski digelar di daerah lain, menteri asal Gorontalo itu mengaku belum menetapkan soal daerah yang bakal ditunjuk.

"Kami belum memutuskan siapa tuan rumahnya karena kami akan pertimbangkan berbagai hal. Kami harus bicara dengan KONI dan Gubernur Papua sebagai ketua PB PON, baru kami putuskan," ujarnya. (MT-06)

Penulis:

Baca Juga

error: Content is protected !!