Sekilas Info

Atasi Stunting, Duta Parenting Maluku Minta Dukungan Pemerintah Pusat

BERBAGI PENGALAMAN - Duta Parenting Provinsi Maluku, Widya Murad Ismail berbagi pengalamannya di depan peserta puncak peringatan Hari Gizi Nasional (HGN) ke-60 tahun 2020 di Kantor Kementerian Kesehatan, Jakarta, Selasa (28/1/2020).

AMBON - Setelah melihat langsung kondisi masyarakat, Duta Parenting Provinsi Maluku, Widya Murad Ismail mengaku kasus stunting di Maluku masih bisa dicegah.

Widya pun meminta pula dukungan pemerintah pusat untuk berbagai upaya yang dilakukan dalam menanggulangi permasalahan stunting dan gizi, baik berupa anggaran maupun program-program khusus untuk daerah terpencil di kepulauan, kiranya Maluku juga mendapat perhatian.

“Kasus stunting di Maluku masih bisa dicegah karena daerah Maluku cukup subur dan kekayaan lautnya berlimpah sehingga kebutuhan protein cukup tersedia. Kebutuhan akan protein bersumber dari ikan-ikan, atau dari umbi-umbian, yang mudah ditemukan oleh masyarakat,” jelas Widya Murad Ismail saat berbagi pengalamannya di depan peserta puncak peringatan Hari Gizi Nasional (HGN) ke-60 tahun 2020 di Kantor Kementerian Kesehatan, Jakarta, Selasa (28/1/2020).

Menurutnya, tingginya angka stunting disebabkan karena pola hidup masyarakat yang kurang sehat.

“Saya juga menemukan banyak sekali remaja putri yang anemia. Hal ini berkaitan dengan kondisi kesehatan lingkungan yang membuat tingginya penyakit infeksi, dan adanya perilaku tidak makan sayur yang sudah membudaya,” ungkap Widya

Saat acara yang dihadiri juga dihadiri Menteri Kesehatan (Menkes), Terawan Agus Putranto, Widya mengatakan, kelemahan lain yang membuat Maluku memiliki kasus stunting cukup tinggi, karena sebelumnya koordinasi lintas sektor sangat lemah.

“Karena itu, setiap mengunjungi desa-desa locus stunting, saya selalu mengajak para pimpinan OPD baik tingkat Provinsi maupun Kabupaten/Kota untuk melihat secara langsung permasalahan di masyarakat, dan bersama-sama mencari solusinya,” katanya.

Untuk akselerasi dan percepatan penurunan angka stunting, Widya menjelaskan, dirinya juga melibatkan peran serta Ketua Tim Penggerak PKK di tingkat Kabupaten/Kota, dengan mengukuhkan 11 Ketua Tim Penggerak PKK sebagai Bunda Parenting di daerahnya masing-masing.

“Atas inisiatif saya bersama Bappeda dan Dinas Kesehatan pula, telah ditandatangani Komitmen Bersama Gubernur dan seluruh Bupati/Walikota se-Provinsi Maluku untuk mendorong percepatan penurunan kemiskinan dan stunting. Alhamdulillah syukur, seluruh kegiatan saya ini sangat didukung oleh suami, dan ini menjadi kekuatan tersendiri bagi saya untuk terus bergerak maju,” jelasnya.

Menurutya, di tahun 2020 ini, saya sudah mengagendakan untuk turun ke tiga kabupaten yang juga tinggi kasus stuntingnya yakni Seram Bagian Timur, Maluku Tenggara, dan Maluku Barat Daya.

“Rencananya di bulan Februari ini, saya akan turun ke Kecamatan Kilmuri di Kabupaten Seram Bagian Timur, sebagai agenda pertama saya di tahun 2020,” ungkapnya. (MT-04)

Penulis:

Baca Juga

error: Content is protected !!