Sekilas Info

Inflasi Kota Tual Tertinggi di Maluku

PENYUMBANG INFLASI – Ikan tongkol menjadi salah satu komoditas yang dominan menyumbang inflasi di Kota Tual sepanjang bulan Januari 2020.

AMBON - Dari dua kota di Provinsi Maluku yang dihitung Indeks Harga Konsumen (IHK) oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku, pada Januari 2020, ternyata Kota Tual mengalami inflasi tertinggi yakni 0,68 persen.

"Kota Tual mencatat inflasi 0,68 persen atau terjadi peningkatan IHK dari 104,51 pada Desember menjadi 105,22, lebih tinggi dibandingkan inflasi Kota Ambon 0,65 persen. Diantara 90 Kota IHK, Kota Tual berada pada posisi ke-13," jelas Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Maluku, Jessica Eliziana Pupella, kepada wartawan di Kantor BPS Provinsi Maluku, Senin (3/2/2020).

Ia merincikan, ada 10 komoditas utama yang memberikan andil terbesar terhadap inflasi Kota Tual pada Januari 2020 yaitu ikan tongkol 0,35 persen, ikan kakap putih 0,35 persen, kangkung 0,13 persen, rokok kretek filter 0,08 persen, ikan barong 0,07 persen, bawang merah 0,06 persen, ikan selar 0,06 persen, sawi hijau 0,04 persen, rokok putih 0,04 persen, dan mobil 0,03 persen.

“Selain itu ada juga epuluh komoditas yang mengalami penurunan atau memberikan andil terhadap deflasi yakni, angkutan udara 0,49 persen, bayam 0,08 persen, papaya 0,06 persen, ketimun 0,05 persen, ikan layang 0,05 persen, jeruk nipis 0,03 persen, angkutan laut 0,02 persen, mie kering instan 0,02 persen, ikan kembung 0,02 persen dan keramik 0,01 persen,” rincinya.

Dikatakan, inflasi Kota Tual pada Januari 2020 disumbangkan beberapa kelompok pengeluaran yakni, kelompok makanan, minuman dan tembakau 3,05 persen, kelompok penyediaan makanan, dan minuman atau restoran 0,27 persen, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya 0,23 persen dan kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga 0,14.

"Kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks yakni, kelompok transportasi 3,82 persen, kelompok pakaian dan alas kaki 0,11 persen, kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan 0,11 persen, serta kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar ruma Rangga 0,09 persen," katanya. (MT-05)

Penulis:

Baca Juga

error: Content is protected !!