BI: Kebutuhan Uang Selama Ramadhan – Idul Fitri Capai Rp 1,38 T

AMBON - Kebutuhan uang tunai selama periode Ramadhan – Idul Fitri 1441 H tahun ini untuk mendukung perekonomian di Provinsi Maluku diperkirakan mencapai Rp 1,38 trilyun.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Maluku Noviarsano Manullang mengatakan, kebutuhan ini meningkat sekitar 30% dibandingkan periode yang sama tahun 2019.
"Jika dibandingkan dengan perkiraan kebutuhan uang secara nasional pada periode Ramadhan – Idul Fitri 1441 Hijriah maka kebutuhan uang di Provinsi Maluku hanya mencapai 1%," kata Manullang keterangan tertulisnya yang diterima malukuterkini.com, Senin (11/5/2020).
Menurutnya, kebutuhan uang ini masih akan dipengaruhi oleh kebijakan Pemerintah pada masa pandemi Covid-19.
“Kebijakan tersebut diantaranya hari libur Idul Fitri 1441 Hijriah diatur ulang menjadi akhir tahun, sehingga jumlah hari libur dari semula 12 hari menjadi 5 hari, himbauan pemerintah untuk tidak melakukan mudik pada tahun ini, percepatan dan penambahan jumlah serta jenis penyaluran Bansos, THR hanya diberikan kepada ASN serta anggota TNI dan Polri golongan 3 kebawah serta kemungkinan mayoritas pekerja swasta tidak menerima THR,” ungkapnya.
Dijelaskan, apabila dilihat dari jenisnya maka kebutuhan uang tersebut didominasi oleh uang kertas yang mencapai 80 % sedangkan uang logam hanya 20 %.
"Kondisi tersebut sejalan dengan kebutuhan nasional yang lebih dari 99% merupakan uang kertas. Maraknya pembukaan gerai minimarket nasional (Indomaret dan Alfamaret/Alfamidi) diperkirakan menjadi pendorong meningkatnya kebutuhan uang pecahan kecil, termasuk uang logam,"ujarnya. Sementara apabila dilihat dari pecahannya maka 75% kebutuhan uang tunai tersebut merupakan uang pecahan besar,” jelasnya.
Menyikapi kondisi pandemi Covid-19, maka BI melakukan strategi khusus dalam memberikan layanan pemenuhan uang tunai, antara lain kepada Mitra Strategis BI termasuk rekan-rekan media, dilakukan penukaran uang secara langsung di BI oleh perwakilan mitra strategis atau bank yang bekerja sama dengan mitra tersebut.
"Terkait hal ini, kami telah meminta perbankan agar menjaga ketersediaan uang layak edar yang higienis baik melalui teller maupun mesin ATM/CDM/CRM, serta senantiasa mengedukasi/menerapkan protokol kesehatan/pencegahan penanganan Covid-19,"ujarnya.
Disisi lain, BI juga memperkuat layanan/fasilitas pembayaran non tunai terlebih dengan himbauan untuk meminimalkan kontak fisik termasuk dalam kegiatan transaksi. (MT-05)
Komentar