Ambon Masuk Zona Oranye Covid-19
AMBON – Sesuai data dari Satgas Covid-19, Kota Ambon kembali masuk di zona oranye (resiko sedang) zonasi resiko daerah penyebaran Covid-19, setelah selama ini berada pada zona merah (resiko tinggi).
Hal itu diungkapkan Wali Kota Ambon, Richard Louhenapessy kepada wartawan di Balai Kota Ambon, Rabu (21/9/2020).
Menurutnya, keluarnya Kota Ambon dari zona merah, disebabkan kerja keras dari Satgas Covid-19 Kota Ambon yang terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk disiplin protokol kesehatan.
"Sekarang sudah di zona oranye. Ini hasil dari apa yang kita kerjakan oleh Satgas Covid-19 Kota Ambon, untuk menyadarkan masyarkat untuk disiplin menerapkan protocol kesehatan," ungkapnya.
Terkait dua warga Kota Ambon yang meninggal dunia dalam dua hari terakhir ini, Wali Kota menjelaskan tidak mempengaruhi indikator penentuan zonasi zonasi resiko daerah penyebaran Covid-19 di Kota Ambon.
"Penentuan zonasi dari Satgas Covid-19tapi kalau kita lihat, kita punya tingkat kesembuhan naik dan tingkat terkonfirmasi positif turun. Kita berharap semoga zonasi resiko daerah penyebaran Covid-19 terus turun agar kita tetap berada dizona oranye," jelasnya.
Ia menambahkan, dalam waktu dekat pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Transisi Tahap VII akan berakhir.
“Nantinya akan ada mekanisme baru saat kita berlakukan PSBB Transisi Tahap VIII nantinya. Nanti ada beberapa kebijakan yang kita lebih ketat. Nanti besok saya berikan penjelasan sektor-sektor apa saja, sehingga hari Senin (26/10/2020) mekanisme berubah lagi," ujarnya.
Sebagaimana diketahui, Peta Zonasi Risiko Daerah Peneybaran Covid-19 dihitung berdasarkan indikator-indikator kesehatan masyarakat dengan menggunakan skoring dan pembobotan.
Indikator-indikator yang digunakan adalah sebagai berikut:
INDIKATOR EPIDEMIOLOGI:
- Penurunan jumlah kasus positif & probable pada minggu terakhir sebesar ≥50% dari puncak
- Penurunan jumlah kasus suspek pada minggu terakhir sebesar ≥50% dari puncak
- Penurunan jumlah meninggal kasus positif & probable pada minggu terakhir sebesar ≥50% dari puncak
- Penurunan jumlah meninggal kasus suspek pada minggu terakhir sebesar ≥50% dari puncak
- Penurunan jumlah kasus positif & probable yang dirawat di RS pada minggu terakhir sebesar ≥50% dari puncak
- Penurunan jumlah kasus suspek yang dirawat di RS pada minggu terakhir sebesar ≥50% dari puncak
- Persentase kumulatif kasus sembuh dari seluruh kasus positif & probable
- Laju insidensi kasus positif per 100,000 penduduk
- Mortality rate kasus positif per 100,000 penduduk
- Kecepatan Laju Insidensi per 100,000 penduduk
INDIKATOR SURVEILANS KESEHATAN MASYARAKAT
- Jumlah pemeriksaan sampel diagnosis meningkat selama 2 minggu terakhir
- Positivity rate rendah (target ≤5% sampel positif dari seluruh orang yang diperiksa)
INDIKATOR PELAYANAN KESEHATAN
- Jumlah tempat tidur di ruang isolasi RS Rujukan mampu menampung sampaid dengan >20% jumlah pasien positif COVID-19 yang dirawat di RS
- Jumlah tempat tidur di RS Rujukan mampu menampung sampai dengan >20% jumlah ODP, PDP, dan pasien positif COVID-19 yang dirawat di RS
(MT-05)