RSUP Leimena Simulasikan Vaksinasi Covid-19

AMBON – RSUP Johannes Leimena – Ambon telah menggelar simulasi vaksinasi Covid-19, Selasa (27/10/2020) lalu. Simulasi dilakukan untuk mempermudah pelaksanaan pemberian vaksin pada saatnya nanti.
Bahkan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto langsung mengutus Staf Khusus Bidang Tata Kelola Pemerintahan Daniel Tjen untuk meninjau simulasi vaksinasi Covid-19 sekaligus persiapan peresmian RSUP Leimena, Senin (26/10/2020) lalu.
Direktur Utama RSUP Leimena, Celestinus Eigya Munthe mengatakan saat ini pihaknya sudah siap melaksanakan vaksinasi Covid-19 dan hanya tinggal menunggu instruksi saja.
"Kita hanya mempersiapkan diri untuk pelaksanaan vaksinasi. Untuk Waktunya menunggu instruksi. Mendahuluinya simulasi vaksinasi telah dilakukan beberapa hari lalu," jelas Munthe kepada malukuterkini.com, Jumat (30/10/2020).
Dikatakan, RSUP Leimena selama ini juga sudah melakukan pelayanan pasien Covid-19. Sejak Mei 2020 tercatat telah melayani 120 pasien Covid-19 dan masih ada 7 pasien rawat inap.
Sementara itu, Direktur Fasilitas Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Andi Saguni mengatakan simulasi vaksin harus teratur dan pasti, mulai dari jalur pertama orang masuk hingga keluar ruangan, termasuk kondisi gedung dan kemampuan SDM.
“Pelaksanaan pemberian vaksin harus dipastikan kelengkapan peralatan, gedung, dan SDM. Kita tunjukkan bahwa kita siap memberikan pelayanan yang baik,” kata Andi sebagaimana dilihat malukuterkini.com, pada laman resmi Kementerian Kesehatan, Jumat (30/10/2020).
Yang tak kalah penting untuk diperhatikan adalah pengaturan orang untuk tetap menjaga jarak, memakai masker dan cuci tangan pakai sabun.
Andi meminta pihak RSUP Leimena untuk menyiapkan tempat cuci tangan atau hand sanitizer yang mudah diakses oleh calon penerima vaksin.
Berikut adalah alur pemberian vaksin Covid-19 yang disimulasikan. Berdasarkan Petunjuk Teknis Pelayanan Imunisasi Covid-19 Kemenkes, alur pemberian vaksin dilakukan melalui 5 tahapan, yakni pendaftaran, skrining, pemberian vaksin, konsultasi Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI), dan menunggu selama 30 menit sambil dipantau oleh tenaga kesehatan, setelah itu selesai.
Pada saat skrining, calon penerima vaksin didata identitasnya, gejala yang sama seperti Covid-19, riwayat penyakit terdahulu, riwayat penggunaan obat, riwayat pemberian vaksin dalam waktu 1-14 hari terakhir, dan kondisi kehamilan.
Kemudian calon penerima vaksin menuju ruang tindakan untuk diberi vaksin. Vaksin diberikan 2 kali, yakni di hari pertama pemberian vaksin dan berikutnya pada hari ke-14. Di ruangan ini, calon penerima vaksin mendapatkan kartu Imunisasi Covid-19, dan status pemberian imunisasi.
Setelah itu penerima vaksin menuju ruang KIPI. Penerima vaksin dijelaskan apa itu KIPI, gejala yang timbul setelah diberi vaksin, dan penanganannya. Selanjutnya penerima vaksin diarahkan menuju ruang tunggu, mereka diharuskan menunggu hingga 30 menit sambil dipantau oleh tenaga kesehatan. Apabila terjadi gejala bisa langsung ditangani.
Usai 30 menit menunggu, penerima vaksin bisa meninggalkan ruangan. Jika terjadi gejala pada saat sampai di rumah atau beberapa hari setelah vaksin, segera periksakan ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat. (MT-04)
Komentar