1. Beranda
  2. Ekonomi

Dekranasda Ambon Akan Terus Kembangkan Batik Karya Anak Negeri

Oleh ,

JAKARTA – Setiap daerah di Indoneaia memiliki ciri khas batik masing-masing. Hal ini yang membuat Ketua Dekranasda Kota Ambon, Leberina L Louhenapessy terpanggil untuk mengapresiasi batik Ambon yang sudah dihadirkan anak negeri.

"Batik yang saya angkat ini batik yang sudah ada. Artinya kami memberikan sebuah apresiasi untuk orang-orang yang sudah memulai menghadirkan batik di Kota Ambon. Sebagai bentuk apresiasi kepada mereka, saat ini saya memakai kain batik yang sudah ada dan dibuat para pengrajin," ungkap Debbie, sapaan akrab Ketua Dekranasda Kota Ambon kepada wartawan saat peringataan satu tahun Ambon UNESCO City of Music, di Jakarta, Sabtu (31/10/2020).

Dikatakan, pihaknya mencoba mengembangkan batik Ambon dengan motif-motif terkait budaya daerah,

“Setelah di lihat, dirinya merasa batik Ambon ini cuma motif yang ditaruh diatas kain. Belum ada gambar cerita diatas kain. Saya lihat  ada sisi lain yang bisa kita kembangkan, yang bisa kita  sampaikan, dimana  budaya-budaya asal kita bisa dituangkan dalam kain. Yang ada misalnya Kakehang, Patasiwa Patalima," katanya.

Ia ingin agar  ketika orang memilih batik, dia tau cerita yang ada pada motif batik tersebut.

Debbie juga menegaskan, Ambon kaya akan budaya, dimana tiap negeri punya cerita yang  bisa diangkat, sehingga menghasilkan cerita masing-masing negeri.

"Nantinya kedepan anak-anak di tiap negeri bisa kita latih. Saat ini kita sudah berada pada tahapan menuju ke sana. Diharapkan kedepannya batik tulis bisa ada di Ambon, sehingga para designer di Ambon tidak perlu pesan dari luar, tapi sudah lahir dari tangan anak negeri. Ini artinya kita buka lagi peluang ekonomi bagi anak-anak negeri. Tiap saat orang butuh kain. Dalam pengembangan ekonomi kreatif ke depan, saya lihat batik juga punya peluang," tandasnya.

Dia berharap agar batik Ambon bisa mewarnai batik Indonesia dan sekaligus perkenalkan ke dunia internasional  batik Ambon dari tangan anak negeri sendiri.

Sementara itu, Wali Kota Ambon, Richard Louhenapessy, mengungkapkan bahwa Ambon  harus dikenal lewat budayanya, karena Ambon ini kota adat.

"Salah satu kota yang unik di Indonesia adalah Ambon. Uniknya karena  selain ada kelurahan, desa, ada juga Negeri adat. Ini tidak lazim di sebuah kota. Kota-kota itu biasanya ada kelurahan dan desa. Tidak ada kota yang ada kelurahan , ada juga negeri adat. Oleh karena itu Ambon kota budaya yang memiliki nilai kultural yang kuat," ungkapnya.

Dikatakan, selama ini Ambon terkenal dengan musik tapi orang juga tidak tau ada potensi budaya yang kuat.

"Ini yang coba kita munculkan lewat ekspresi batik ini. Sebagai jati diri  Ambon. Selama ini orang kenal Maluku dari kain Tanimbar. Tapi ornamen Ambon, ornamen kakehang itu orang hanya baru tau dalam informasi terbatas. Kita sekarang angkat dia pindah dalam sebuah fenomena-fenomena industri yang bisa juga memberikan dampak ke masyarakat," katanya.

Ia menjelaskan, batik sudah menjadi jati diri Indonesia. “Kalau orang bicara batik, orang tau itu Indonesia. Itu batik yang kebhinekaan. Dari batik dunia bisa mengenal Indonesia sebagai negara bhineka. Batik bukan saja budaya Jawa, tapi disetiap daerah ada cirinya. Sulawesi juga ada ciri, Sumatera, Kalimantan ada ciri. Dari batik saja orang bisa mengenal jati diri komponen Indonesia,” jelasnya.

Wali Kota juga mengatakan, ada 3 komponen suatu daerah bisa dikenal jati dirinya, yaitu makanan, bahasa, dan budaya.

“Ambon tidak ada komponen bahasa dan makanan khas. Kalau bilang papeda, daerah lain seperti Sultra, Riau, Papua juga punya. Tapi komponen budaya yang paling menonjol adalah  nyanyi atau musik. Dan ini tidak bisa dicuri daerah lain dari kita. Karena DNA kita di situ. Sama dengan batik. Komponen kakehang itu hanya ada di kita," ungkapnya. (MT-01)

Berita Lainnya