KMP Bahtera Nusantara 02 Resmi Beroperasi

AMBON - KMP Bahtera Nusantara 02 bantuan dari pemerintah pusat resmi beroperasi dan akan melayari rute penyeberangan Ambon – Banda – Tual pergi pulang
Kapal berjenis Roro dengan bobot 1500 GT memiliki kapasitas angkut penumpang 378 orang, kendaraan roda empat 36 unit rencananya 6 November 2020 sudah mulai melayari trayeknya.
"Tanggal 5 November 2020 itu kontraknya ditandatangani. Jika tanggal itu sudah dicairkan subsidinya mungkin tanggal 6 November 2020 sudah bisa beroperasi," jelas Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Budi Setiadi kepada wartawan usai peresmian KMP Bahtera Nusantara 02 di Pelabuhan Yos Sudarso, Ambon, Selasa (3/11/2020).
Pengoperasian KMP Bahtera Nusantara 02 diresikan oleh Budi Setiadi berama Gubernur Maluku Murad Ismail.
Budi Setiadi dalam sambutannya mengatakan proses kapal ini cukup panjang karena harus sesuai dengan harapan Menteri Perhubungan.
"Kapal ini dibangun dari 2018 - 2019 dengan alokasi anggaran sekitar Rp 89 miliar. Dibangun dengan multi kontrak selama 2 tahun. Awalnya kita melakukan proses pengelolaan cukup panjang karena beberapa kali juga kebijakan Pak Menhub karena kami sering memberikan bantuan kapal atau sarana transportasi di darat namun menyangkut masalah pengelolaan selalu tidak sesuai dengan yang kita inginkan. Namun pak gubernur dengan gigih meyakinkan kepada Pak Menhub dan kami juga sangat mendukung apalagi kami lihat apa yang disampaikan Pak Gubernur untuk kapal itu beroperasi di Maluku dengan baik dan dikelola dengan baik oleh PD Panca Karya yang sudah siap untuk mengoperasionalkan kapal ini," katanya.
Dengan beroperasinya kapal ini, Budi Setiadi berharap berharap kapal ini dapat memperlancar arus masyarakat maupun barang dan kendaraan.
"Kita juga mengharapkan agar dapat dengan KMP ini mendukung tol laut dari beberapa kota maupun kawasan terpencil sesuai dengan apa yang diharapkan Bapak Presiden, masyarakat di tempat-tempat jauh pusat-pusat kegiatan ekonomi akan bisa mendapatkan harga yang sama di tempat-tempat yang lain dan terakhir kami menyampaikan rasa terima kasih dan bangga kepada Bapak Gubernur dengan adanya penunjukan BUMD yang sekarang," ungkapnya.
Sementara itu, Gubernur Maluku Murad Ismail mengaku sagat ngotot untuk memperjuangkan kapal tersebut karena kondisi wilayah yang dikelilingi lautan.
“Kenapa saya ngotot minta kepada pak Menteri untuk kita diberikan kapal yang besar 1.500 GT karena luasnya wilayah laut. Ini untuk membuat masyarakat kita bisa terhubung dengan provinsi. Terkoneksi dengan pulau-pulau yang lain hanya kapal tol laut yang bisa menghidupkan kita," ungkapnya.
Gubernur menambahkan dengan adanya kapal penyeberangan antar pulau ini maka pembangunan infrastruktur pelabuhan dan industri jasa memungkinkan peningkatan akselarasi pariwisata dan perekonomian masyarakat di pulau-pulau. (MT-04)
Komentar