Warga Jazirah Datangi Polda Maluku Adukan Ridwan Marasabessy

AMBON - Warga Jazirah Leihitu, Kecamatan Leihitu Kabupaten Maluku Tengah (Malteng) mendatangi Polda Maluku, Senin (28/12/2020).
Tokoh Adat, tokoh masyarakat dan tokoh pemuda di Jazirah Leihitu tiba di Polda Maluku sekitar pukul 11.00 WIT.
Sesaat setelah tiba di Polda, lima orang perwakilan dipersilahkan masuk kedalam Polda Maluku untuk menyampaikan laporan aduan.
Ratusan warga bersama tokoh agama, tokoh adat jazirah mendatangi Polda melaporkan Ridwan Marasabessy politisi partai Golkar Maluku yang diduga melakukan pencemaran nama baik Murad Ismail selaku Putra Jazirah lewat konferensi pers yang di lakukanya beberapa waktu lalu.
Laporan ini disampaikan oleh warga Jazirah atas tindakan Ridwan melaporkan pernyataan Murad yang adalah Gubernur Maluku beberapa waktu lalu terkait perkataan sebagaimana diberitakan media.
Marasabessy menurut para warga diduga menggiring opini masyarakat terkait aliran dana Rp 5,1 milyar yang digunakan untuk renovasi rumah pribadi gubernur.
"Kami menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat Maluku atas apa yang disampaikan Pak Murad Ismail yang sampai di telinga dan hati mereka dan hati mereka yang terusik. Namun sesuai hasil laporan Ridwan bahwa ungkapan yang dilontarkan Pak Murad itu diungkapkan di forum resmi namun nyatanya itu disampaikan di forum lepas, sehingga apa yang disampaikan dilaporkan itu tidak kebenarannya," tandas Syarifudin Arif, tokoh adat Jazirah.
Ia menyampaikan, laporan yang disampaikan Marasabessy adalah pembohongan publik.
"Ini pembohongan publik. Hal ini juga sudah digiring opininya untuk mematikan karakter Pak Murad. Untuk itu kami mayarakat jazirah merasa terpanggil tidak ada tendensi apa-apa kami datang karena Murad Ismail putra Jazirah sehingga kami merasa terpanggil untuk melakukan pengaduan di Polda . Saudara Ridwan mengatakan hal-hal tidak sewajarnya terhadap Pak Murad. Mengeluarkan kata-kata seakan mengajarkan Pak Murad etika dan adat. Ini yang tidak kami terima. Karena apa yang disampaikan Pak Murad tidak menyebutkan siapapun," ungkapnya.
Terhadap semua ini, pihaknya sementara menyiapkan bukti-bukti termasuk media yang merilis pernyataan itu untuk segera disampaikan ke Polda Maluku sesuai dengan apa yang dimintakan Polda menyangkut pembuktikan yakni dua alat bukti.
Ia menandaskan, Ridwan sengaja menggiring opini seakan kasus ini dikaitkan dengan persoalan yang telah berlalu, karena itu teknik politisasi.
"Kami tokoh masyarakat tokoh adat tokoh pemuda kami himbau masyarakat Maluku mari sama-sama bantu pemerintah provinsi untuk bangun Maluku yang kondusif jangan lagi ada hal-hal yang memfitnah dan ada hal sengaja dilakukan untuk mendiskriminasi seseorang. Kami selama ini memakai politik santun dan kami jazirah membesarkan tokoh politik tetapi tidak mengusik dan ini politik santun," tandasnya.
Selain itu mereka juga meminta Golkar agar mengevaluasi Ridwan karena tidak wajar dipakai sebagai pengurus DPD Golkar karena kedepan Golkar akan menurun.
"Kita rencana besok akan kembali ke Polda untuk melapirkan alat bukti berupa tulisan di media terkait pernyataan tersebut," tandasnya. (MT-04)
Komentar