BPS Maluku: Kota Tual Deflasi Di Bulan Desember 2020

AMBON - Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku, pada bulan Desember 2020, Kota Tual mengalami deflasi 0,16 persen.
“Hasil pemantauan di Kota Tual menunjukkan terjadi deflasi sebesar 0,16 persen, atau terjadi penurunan IHK dari 106,83 pada November 2020 menjadi 106,66 pada Desember 2020. Inflasi Tahun Kalender dan inflasi Tahun ke Tahun Kota Tual tercatat sebesar 2,06 persen,” jelas Kepala BPS Provinsi Maluku, Asep Riyadi dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi malukuterkini.com, Senin (4/1/2021).
Menurutnya, untuk Kota Tual, selama Desember 2020 tercatat 58 komoditas mengalami kenaikan harga dan 33 komoditas mengalami penurunan harga. 10 (komoditas yang mengalami penurunan harga pada Desember 2020 dan memberikan andil terhadap deflasi Kota Tual adalah ikan layang (-0,2573%), ikan tongkol (-0,1297%), beras (-0,1148%), jeruk nipis (-0,0569%), pepaya (-0,0508%), gula pasir (-0,0373%), ketimun (-0,0246%), semangka (-0,0209%), susu bubuk untuk balita (-0,0203%), dan ketela rambat (-0,0148%).
“Sedangkan 10 komoditas utama yang mengalami kenaikan harga atau memberikan andil terbesar terhadap inflasi Kota Tual pada Desember 2020 diantaranya adalah: bahan bakar rumah tangga (0,0659%), angkutan udara (0,0599%), bunga pepaya (0,0527%), ikan kembung (0,0456%), bawang merah (0,0406%), sawi hijau (0,0346%), cabai rawit (0,0328%), ikan teri (0,0318%), lemari pakaian (0,0307%), dan talas/keladi (0,0294%),” ungkapnya.
Dikatakan, deflasi yang terjadi di Kota Tual pada Desember 2020 utamanya disebabkan oleh 3 kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, diantaranya tertinggi pada kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,95 persen; diikuti kelompok kesehatan sebesar 0,75 persen; serta kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,20 persen. Sebaliknya kelompok rekerasi, olahraga dan budaya mengalami kenaikan indeks sebesar 1,19 persen; diikuti kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,82 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,76 persen; kelompok transportasi sebesar 0,51 persen; serta kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,38 persen.
“Kelompok pengeluaran informasi, komunikasi, dan jasa keuangan, kelompok pendidikan, serta kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran cenderung stabil pada Desember 2020,” katanya. (MT-05)
Komentar