MKP Optimis Ekspor Tuna Dari Ambon Ke Jepang Terus Meningkat

AMBON - Ekspor produk perikanan dari Maluku terus meningkat. Terbaru sebanyak 53,6 ton ikan tuna senilai lebih dari USD 513 ribu siap dikirim ke Jepang, Amerika Serikat, juga Vietnam, Sabtu (6/2/2021).
Sebagian produk ekspor tersebut dilepas Menteri Kelautan dan Perikanan (MKP) Sakti Wahyu Trenggono di Bandara Pattimura Ambon, Sabtu (6/2/2021).
Jumlahnya ada 6,2 ton ikan tuna dengan tujuan Jepang. Selain bandara, pengiriman juga dilakukan lewat pelabuhan ke negara pengimpor.
Adapun data rincian pelepasan pengekspor ikan tuna adalah Dari PT Maluku Prima Makmur, tujuan ekspor ke Amerika dengan jumlah sebesar 17,9 ton dengan nilai USD 178.359.
Kemudian dari PT. Maluku Prima Sukses, tujuan ekspor ke Amerika dengan jumlah sebesar 17,5 ton dengan nilai USD 246.596.
Harta Samudera tujuan ekspor ke Vietnam dengan jumlah sebesar 12 ton, dengan nilai USD 49.778 dan PT. Peduli Laut Maluku, tujuan ekspor ke Jepang demgan jumlah sebesar 6,2 ton dengan nilai USD 38.418.
"Mudah-mudahan ini kontinu dan semakin besar ekspornya dari sini. Artinya kalau semakin besar, implikasinya ke belakang juga besar," ujar MKP saat melihat langsung produk yang akan diekspor.
Ia meminta jajarannya di BKIPM Ambon memastikan dan menjamin tidak ada lagi kasus penolakan produk perikanan Indonesia di negara tujuan. Perlu dilakukan pembinaaan secara rutin kepada pelaku usaha mulai dari hulu sampai dengan hilir.
Langkah tersebut, menurutnya, juga sebagai upaya meningkatkan kepercayaan pasar dunia terhadap produk perikanan Indonesia. Dia pun optimistis ekspor perikanan dari Maluku bisa terus tumbuh.
Sementara itu, Gubernur Maluku Murad Ismail menyebut ekspor perikanan terus tumbuh selama pandemi Covid-19. Total ekspor sepanjang tahun lalu mencapai 7.735 ton dengan nilai Rp 630,6 miliar atau meningkat 261 persen dari tahun sebelumnya.
"Kita patut berbangga, selama masa pendemi justru ekspor produk perikanan terus tumbuh," ujarnya.
Sejumlah negara yang menjadi pelanggan setia produk perikanan Maluku yakni China, Jepang, Amerika Serikat, Vietnam, Hongkong Singapura, Thailand, hingga Malaysia dan Srilanka. Komoditas yang diminati adalah udang vaname, ikan tuna, kerapu hidup, serta kepiting bakau.
Pertumbuhan ekspor ini diakuinya sebagai dorongan untuk terus meningkatkan produktivitas perikanan tangkap. Laut Maluku termasuk dalam tiga Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) dengan potensi tangkapan lestari mencapai 1,3 juta ton per tahun.
MKP mengujungi kawasan LIN di Negeri Waai, bersama Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, serta Deputi Sumber Daya Maritim Kemenko Marves Safri Burhanuddin dan Gubernur Maluku Murad Ismail. (MT-04)
Komentar