Yayasan Heka Leka Bersama British Council Gelar Pelatihan Active Citizens 2021
AMBON - Masalah sosial bukan hanya menjadi beban pemerintah, namun peran semua elemen masyarakat, terkhususnya peran pemuda.
Di era saat ini, pemuda lebih dikenal dengan sebutan pemuda milenial, dimana pemuda harus mampu untuk lebih aktif, cepat beradaptasi, dan berdampak, sehingga pemuda dapat memecahkan masalah yang terjadi di tengah masyarakat dengan cara yang tepat.
Hal inilah yang menjadi titik fokus kegiatan Active Citizens yang diprogramkan oleh British Council dan dimotori oleh Heka Leka untuk membentuk pemuda yang aktif dalam pembangunan masyarakat.
Active Citizens 2021 digelar di Balai Negeri Ema selama 4 hari sejak 5 – 6 Februari 2021 dan dilanjutkan lagi 11 dan 13 Februari 2021 melibatkan pemuda dari Negeri Ema dan Hukurila, Kecamatan Leitimur Selatan, Kota Ambon.
Para peserta yang berjumlah 16 peserta diharapkan dapat terjun ke masyarakat dan mempraktekan metode Active Citizens sebagai salah satu metode pencarian solusi bagi masyarakat.
Program ini dipandu oleh fasilitator Heka Leka yang telah dibekali sebelumnya oleh British Council, yaitu Ega Patiasina, Stanley Ferdinandus, Tirsa Kailola, dan Marlen Manuhuttu.
Peserta tidak hanya pasif duduk memperhatikan fasilitator memberi materi, namun mereka disediakan metode play-based learning metode dimana mereka dapat belajar dengan suasana yang lebih menyenangkan.
Pada hari pertama, peserta menerima materi tentang “Me: Identity & Culture” dimana di dalam materi ini, peserta belajar mengenal potensi diri, nilai-nilai, dan asumsi terhadap diri sendiri dan sekitar. Diikuti hari kedua “Me & You: Intercultural Dialog”, peserta dilatih kemampuan berdialog yang baik dalam memecahkan masalah di desa
Setelah itu, “We Together: Komunitas, Sistem & Kekuasaan”, melalui materi ini para pemuda belajar menata lingkungan serta mengidentifikasi perkembangan isu sosial demi mengenal lingkungan lebih dekat.
Pada hari terakhir, para pemuda diberikan waktu untuk menganalisa masalah yang terjadi di negeri asalnya dan memberikan solusi lewat aksi sosial yang telah dirancang.
Setelah empat hari pelatihan Active Citizens, membuahkan hasil yang memukau, dapat dilihat dari cara mereka berkembang secara soft-skill yaitu berbicara dan menyampaikan di depan umum dan juga berpikir kritis dalam menghadapi masalah di tengah masyarakat.
“Jujur, saya dari hari pertama, masih sangat malu untuk berbicara di depan teman-teman semua, namun setelah melakukan kegiatan ini, saya jadi tahu betapa pentingnya memukakan pendapat saya dengan cara yang baik dan efektif” ujar Alen, salah satu peserta Active Citizens 2021.
Selain soft-skill yang mereka capai, mereka juga mampu untuk menciptakan rencana aksi sosial kedepan untuk desa mereka.
Adapun rencana aksi sosial mereka yaitu, paket wisata dan rumah KANARI (Karya Anak Negeri) untuk Negeri Hukurila, sedangkan untuk negeri Ema, para pemuda ingin berkiprah dalam melestarikan budaya pemakaian kebaya dan pembuatan eco-resort.
Aksi sosial yang direncanakan ini didasari dengan adanya masalah yang dominan yaitu tingginya angka pengangguran di desa setempat dan rendahnya kesadaran masyarakat terhadap budaya dan kekayaan local, sehingga dengan aksi sosial ini, dapat menjadi solusi dalam mengatasi masalah-masalah tersebut.
Aksi sosial lain yang dicetuskan oleh Beta Bank Sampah yaitu Leng Kali Leng Project. Leng Kali Leng project ialah aksi sosial yang melibatkan beberapa sekolah di Ambon dalam melakukan peduli sampah plastik lewat media Rumah Plastik, dimana setiap anak dapat belajar dan bermain dengan syarat, harus membawa sampah plastik sebagai tiket masuk.
“Active Citizens merupakan aktivitas yang baik dimana membentuk pemuda menjadi pemimpin yang baik dan berkontribusi bagi negeri bahkan daerahnya, Harapan saya, Active Citizens in dapat dilakukan sesering mungkin, bukan hanya disini saja, namun di berbagai pelosok, sehingga Indonesia lebih maju dengan pemuda-pemuda yang lebih aktif.” Joe, Founder Beta Bank Sampah sekaligus peserta Active Citizens 2021.
Akhir dari Pelatihan Active Citizens 2021, peserta diberikan kesempatan untuk membuka marketplace untuk mempresentasikan dan juga memasarkan aksi sosial mereka bagi peserta dan orang sekitar. (MT-04)