Indonesia Mengajar Kirim 8 Pengajar Muda Ke MBD
AMBON - Delapan pengajar muda dikirimkan untuk mengajar di pulau terluar di Provinsi Maluku.
Para pengajar tersebut merupakan bagian dari Program Indonesia Mengajar yang akan bertugas di Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD). Di sana para pengajar muda ini akan ditempatkan di sejumlah kecamatan untuk mengajar siswa SD selama setahun.
Kamis (25/2/2021), delapan tenaga pengajar ini menyambangi Ketua MPH Sinode GPM, Pendeta Elifas Maspaitella.
Kedatangan para pengajar muda yang didampingi sejumlah pengiat pendidikan dari Yayasan Heka Leka ini disambut Ketua MPH Sinode GPM, Pendeta Elifas Maspaitella.
Dihadapan para pengajar, Maspaitella mengakui di MBD memang masih sedikit tertinggal dan sumber daya guru masih minim. Olehnya itu dengan kedatangan tenaga pengajar ini sangat membantu.
"Yang pasti MBD itu daerah yang sumber daya guru masih kurang. Memang ada sekolah milik yayasan gereja. Itu kita bersyukur karena ketika pemerintah belum menjangkau itu gereja sudah sejak lama di wilayah itu dengan keadaan yang serba terbatas," ungkapnya.
Maspaitella mengatakan nantinya setelah tiba di tempat penugasan langsung berkoordinasi dengan klasis setempat dan berproses di sana.
“Disana juga pastori siap dan terbuka untuk menjadi rumah mengajar. Memang telah diatur oleh pemerintah desa setempat namun gereja tetap terbuka. Nanti kita akan komunikasikan dan akan saya sampaikan ke Klasis silahkan berproses dengan pimpinan jemaat setempat. Dan mereka sudah biasa dan pastori itu selalu menjadi rumah mengajar nanti pemerintah desa memang mengatur," ungkapnya.
Menurutnya, sosok guru di Maluku sangat dihormati, sehingga para pengajar muda tidak usah takut dan cemas karena akan diterima dengan senang hati.
"Jadi guru sangat dihormati di Maluku. Jadi tidak usah ragu dan cemas dan pasti diterima dengan senang hati . Selamat melayani di kampung kami yang jauh di sana. Nanti kita komunikasi. Yang pasti silahkan ke jemaat dan berproses," ungkapnya,
Sementara itu perwakilan Heka Leka, Mega Pattiasina berharap semoga dengan adanya pengajar muda ini bisa membangkitkan semangat, dan ini menjadi gerakan pendidikan yang ada.
"Bukan hanya itu tetapi diketahui diluar sana, banyak orang luar yang kaya berkualitas bisa diberdayakan untuk meningkatkan kualitas yang ada di pulau sama. Ini konekting juga sih dari luar biasa bangun pendidikan di Indonesia," katanya
Sementara itu, perwakilan Indonesia Mengajar, Josephina Manurung mengaku ini merupakan gelombang kelima tahun 2021.
"Saat ini di tahun 2021 kami dari Indonesia mengajar yang akan ditempatkan di Kabupaten MBD. Tahun ini terakhir karena sudah ada 4 angkatan sebelumnya yang mengajar di MBD. Kami akan ada satu tahun terhitung Februari 2021-2022. Kita akan tinggal bersama masyarakat. Harapan kita bisa ada kolaborasi juga pihak sinode terkait pendidikan disini," ungkapnya. (MT-04)