Upaya Provokasi Jatuhkan Kredibilitas Gubernur Maluku Dengan Video 30 Detik

AMBON - Upaya menjatuhkan kredibilitas Gubernur Maluku Murad Ismail belum berhenti.
Pihak-pihak tertentu terindikasi sementara mencoba memanfaatkan situasi dengan menyebarkan video berdurasi 30 detik. Video itu terkait dialog Gubernur dengan seorang ibu.
Video dengan TKP Desa Passo yang diunggah dan disebarkan merupakan video saat kunjungan Presiden Joko Widodo ke Tulehu, Kecamatan Salahutu Kabupaten Maluku Tengah (Malteng) dua tahun lalu.
Postingan video itu, dinilai akademisi UKIM, Robby Tutuhatunewa, bermuatan provokatif.
Dikatakan, terkesan masyarakat coba ditarik masuk dalam konflik kepentingan pihak-pihak dimaksud dengan Gubernur.
“Video ini punya tendensi negatif. Bahkan provokatif,” kata Robby di Ambon, Kamis (6/5/2021).
Alasannya, video itu direkam pada tahun 2019 lalu, berkaitan dengan adanya kunjungan Presiden Jokowi ke Maluku.
“Tapi kenapa kemudian diposting lagi?,” tanya dia. Dia menilai, postingan video tersebut tidak etis, karena itu, aparat penegak hukum sudah bisa menyelidiki pelaku yang memposting video tersebut di medsos untuk menjaga stabilitas di masyarakat.
Ia berharap, jangan masyarakat ditarik masuk dalam konflik kepentingan antara mereka dengan Gubernur Maluku. Tindakan ini keliru, dan bisa mengganggu stablitas.
Soal keterbukaan Informasi hari ini, katanya, ada etikanya. “Keterbukaan itu, tidak lantas membuat orang bebas membabi buta. Masyarakat diajak tidak mau diadu domba oleh kelompok kepentingan yang menciptakan kondisi ini,” kata Robby.
Hal yang sama disampaikan Ketua Fraksi PDIP DPRD Provinsi Maluku, Benhur Watubun.
Ia menuding ada upaya pihak-pihak lain yang sengaja memanfaatkan situasi ini untuk jatuhkan kredibilitas Gubernur.
Dia berharap, tidak ada yang menjustifikasi Gubernur itu bersalah hanya dengan melihat video berdurasi 30 detik tersebut.
”Saya menyadari kita hidup di zaman keterbukaan dan demokrasi, semua warga negara mempunyai hak mengeluarkan pendapat dan dilindungi undang-undang,“ ungkapnya.
Sementara itu, Sekda Maluku Kasrul Selang kepada wartawan di Ambon, Kamis (6/5/2021) mengaku video itu sudah sangat lama bahkan sudah dua tahun lalu saat kunjungan Presiden RI Joko Widodo pasca Gempa melanda Maluku saat itu.
"Video itu sudah lama. Itu saat kunjungan Pak Presiden ke Tulehu pasca gempa bumi. Iring-iringan Pak Presiden. Dalam perjalanan menuju Tulehu, di tengah jalan itu mobil Presiden berhenti untuk menyapa masyarakat, Gubernur mau maju dihalangi salah satu petugas protokol istana jadi bukan warga di Ambon. Disitu terjadi perdebatan. Jadi itu kejadian itu sudah lama. Jangan terprovokasi. Jika ada berita gambar video dikroscek dulu," ungkapnya. (MT-04)












Komentar