1. Beranda
  2. Keagamaan
  3. Kesehatan

Dampak Covid-19 Diharapkan Jadi Bahasan Sidang Klasis GPM Kota Ambon

Oleh ,

AMBON – Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy mengharapkan Persidangan ke-45 Klasis Gereja Protestan Maluku (GPM) Kota Ambon memperbincangkan segala dampak dari pandemi Covid-19 berdasarkan visi teologis sehingga menjadi agenda kemanusiaan yang mendesak dan berlanjut setelah melahirkan program pelayanan yang dapat dirasakan manfaatnya bagi umat yang tersebar pada jemaat-jemaat.

Hal ini diungkapkan Wali Kota dalam sambutannya yang dibacakan Sekretaris Kota Ambon, AG Latuheru saat pembukaan Persidangan ke-45 Klasis GPM Kota Ambon, di gedung Gereja Getsemani, Bere-bere, Ambon, Minggu (8/5/2021)

Dikatakan, hingga kemarin akibat dampak pandemi Covid-19 total yang terkonfirmasi Covid-19 di Ambon mencapai 4.956 orang dan yang sembuh 4.832, sehingga yang sampai hari ini masih dirawat di rumah sakit dan di rumah tersisa 52 orang sedangka yang meninggal 72 orang.

Ia merincikan warga kota Ambon sampai hari ini di wilayah pelayanan klasis Kota Ambon atau Kecamatan Sirimau yang masih terkonfirmasi tersisa 11 orang.

“Kita berdoa semoga seluruh ini bisa selesai.  Kita sementara ini sudah masuk di zona kuning (resiko rendah) zonasi resiko daerah penyebaran Covid-19 tetapi skornya agak riskan dengan zona oranye sehingga jika tidak diwaspadai maka bisa saja dua minggu kemudian kita kembali ke zona oranye," ungkapnya.

Sementara itu, Ketua MPH Sinode GPM, Pendeta Elifas T Mapaitella saat membuka Persidangan ke-45 Klasis GPM Kota Ambon mengaku ada perubahan-perubahan tertentu yang sudah harus dibiasakan dalam praktek pelayanan GPM, sebagai konsekuensi adaptasi ke dalam situasi baru akibat pandemi Covid- 19, dan perubahan yang terjadi atas ketetapan tetapan Sinode ke-38 Sinode GPM yang lalu.

"Sebagai contoh kita sudah harus menghidupkan kebaktian kebaktian binakel, secara sungguh-sungguh dan membentuk kematangan spiritual emosional tapi juga agar orang tua dapat menjalankan peran pembinaan terhadap anak secara maksimal dan dapat mencegah timbulnya berbagai hal buruk sebagai dampak dari pergaulan di masyarakat," tandas Maspaitella.

Maspaitella menjelaskan perubahan dalam gereja saat ini memerlukan karakter  kepelayanan yang kuat dan karakter yang hendak dibangun di GPM adalah karakter gereja yang menghamba.

Konsep gereja yang menghamba kepada Allah adalah sikap ketundukan gereja kepada Tuhan sebagai kepala gereja yang memerintah di gereja laut Pulau ini. Maka kepemimpinan gereja di laut pulau adalah  yang merangkul dan membutuhkan melalui pelayanan dan pengorbanan diri.

Sebelumnya Ketua Panitia Pelaksana, W Pattiruhu menjelaskan pelaksanaan Sidang ke-45 Klasis GPM Kota Ambon diikuti oleh 157 orang dengan menerapkan protokol kesehatan Covid-19.

Pembukaan sidang diawali dengan ibadah yang dipimpin Pendeta MM Apituley. (MT-04)

Berita Lainnya