Pedagang Pasar Mardika Tolak Relokasi, Ini Langkah Wali Kota Ambon

AMBON - Hampir dua jam lebih melakukan aksi demi di depan Balai Kota Ambon, Senin (7/6/2021) akhirnya pendemo yang terdiri dari pedagang Pasar Mardika maupun mahasiswa diizinkan bertemu dengan Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy.
Saat pertemuan, yang berlangsung di ruang kerjanya itu, wali kota mengatakan Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon selama 7 tahun berjuang untuk Pasar Mardika dibangun baru.
"Saya berikan apresiasi kalian setuju untuk bangun pasar baru. Kalian tahu, pasar baru ini selama 7 tahun Pemkot berjuang, kenapa karena pasar ini sudah tidak layak dan dengan jumlah penduduk yang bertambah pasar Mardika sudah tidak bisa menampung, salah satu solusinya adalah harus kita bangun pasar yang baru," katanya.
Ia menjelaskan, dari seluruh pasar di Indonesia ada 14 pasar jumbo yang harganya diatas Rp 100 miliar salah satunya adalah Kota Ambon.
"Sebetulnya pasa ini sudah harus dibangun tahun 2019, tapi karena kita kesulitan anggaran sementara di tahun 2020 karena kondisi Covid-19 dari 14 pasar diputuskan hanya 5 pasar, kemudian dievaluasi lagi jadi dari 5 pasar itu yang lolos hanya Kota Ambon,” jelasnya.
Menyangkut penolakan pegadang untuk pindah ke Pasar Terminal Transit Passo, Wali Kota menjelaskan pemkot tidak memiliki lahan yang dekat untuk dipakai menampung pedagang.
Olehnya itu, dalam waktu dekat ini pihaknya akan melakukan koordinasi dengan Pemprov Maluku untuk meminjam Taman Victoria.
"Saya sebenarnya punya keinginan untuk gunakan Taman Victoria tapi itu bukan punya kita namun itu punya provinsi. Nantinya saya akan menghadap gubernur, minta untuk dipakai sementara, namun jika gubernur keberatan maka saya tidak bisa berbuat apa-apa," ungkapnya.
Usai mendengar penjelasan, ratusan pedagang dan mahasiswa pun bubar dan meninggalkan pelataran Balai Kota Ambon. (MT-05)
Komentar