1. Beranda
  2. Sosial Kemasyarakatan

Tuai Kritik, Raja Assilulu Tetap Dikukuhkan

Oleh ,

AMBON, MalukuTerkini.com - Proses pengukuhan adat Upu Latu Pesia Nusa Telu (Raja Negeri Assilulu), M Risad Fahlefi Ely, Senin (17/1/2022) menuai kritik.

Kritik hingga terjadi aksi protes dan ricuh warga adat Asilulu lantaran tidak puas dan merasa proses adat yang dilakukan tidak sesuai dengan adat sebanarnya.

Mereka menilai 16 tahun pasca tidak memiliki pucuk pimpinan negeri, maka seharusnya proses adat berjalan sesuai dengan tatanan hidup adat istiadat yang selama ini dilakukan.

Agenda pengukuhan adat yang dilakukan di Ta’'ilan (Baileo) Hiti Hala Negeri Assilulu, Kecamatan Leihitu, Maluku Tengah akhirnya molor hingga siang hari.

Warga Asilulu yang memprotes dan menolak proses pengukuhan ini sempat membuat kewalahan aparat keamanan TNI Polri yang disiagakan untuk mengamankan acara tersebut.

Kapolsek Leihitu, Iptu Julkisno Kaisupy dan Kapolsek Leihitu Barat Iptu Guntur Wenno bersama personelnya dibantu Koramil dan Polsek Bandara sekitar 100 personel langsung melakukan mediasi dan pendekatan secara persuasif.

Akhir protes warga pun tak bisa dihindarkan, namun ratusan aparat gabungan TNI Polri tetap siaga dibantu aparat berpakaian preman.

Pengukuhan yang jadwalkan pukul 09.30 WIT baru dapat berlangsung siang hari.

Kendatipun singkat namun proses pengukuhan secara adat bisa berjalan dengan lancar dan dirangkaikan dengan tarian-tarian adat.

Proses pengukuhan adat yang sebelumnya diagendakan dihadiri langsung oleh Gubernur Maluku Murad Ismail dan Ketua TP PKK Provinsi Maluku Widya Murad serta Bupati Maluku Tengah Abua Tuasikal batal.

Situasi dan kondisi yang sempat membuat keterangan akibat aksi protes membuat Gubernur mengurunkan niatnya untuk hadir menyaksikan pengukuhan adat tersebut. Begitu pula Bupati Malteng yang sudah menuju lokasi langsung memutar haluan dan kembali.

Tak hanya itu sejumlah OPD lingkup Pemprov Maluku yang sudah hadir dan akan hadir pun ikut kembali pulang.

Kapolsek Leihitu, Iptu Julkisno Kaisupy kepada malukuterkini.com mengaku proses pengukuhan berjalan lancar.

Namun ia mengaku sempat terjadi aksi protes oleh sesama warga akan tetapi bisa diatasi dan proses berjalan lancar hingga sore hari.

"Pada saat hendak pengukuhan adat terjadi proses ada protes beberapa warga terkait pelaksaan adatnya. Namun dapat diatasi oleh aparat keamanan TNI Polri Koramil Leihitu, satgas BKO Arhanud 11, Polsek Leihitu, Leihibar dan Polsek bandara dibantu back up Polresta. Acara berlangsung sampai sore semua berjalan dengan aman dan lancar," ungkapnya. (MT-04)

Berita Lainnya