JMS Bantu Pengungsi Kariu

AMBON, MalukuTerkini.com - Ketua Kompartemen Penanaman Modal Dalam Negeri BPP HIPMI Jaqueline Margareth Sahetapy menyalurkan bantuan kepada warga pengungsi Negeri Kariu, Kecamatan Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah (Malteng) yang kini sementara berada di Negeri Aboru.
Pengusaha muda yang akrab disapa JMS ini tak sendiri, ikut pula bersama penyanyi Maluku Mitha Talahatu.
Bantuan diberikan berupa kebutuhan pakai tersebut langsung diserahkan oleh JMS di Negeri Aboru, Sabtu (29/1/2022) dan diterima oleh Ketua Majelis Jemaat GPM Kariu Pendeta Nel Hukom.
Mantan Ketua Umum BPD HIPMI Provinsi Maluku ini menyalurkan bantuan berupa tikar tebal 50 buah, 5 lusin kain sarung/selimut, 5 lusin handuk, 10 lusin pakaian dalam laki-laki, 5 lusin pakaian dalam wanita, 3 lusin celana pendek dan 2 lusin kaos oblong.
Saat menerima bantuan itu, Ketua Majelis Jemaat GPM Kariu Pendeta Nel Hukom menyampaikan terima kasih karena apa yang diberikan ini sangatlah berharga bagi umat yang berada ditengah situasi seperti saat ini.
"Kami masyarakat dan jemaat Kariu mendoakan ibu JMS dan semua yang hadir, terus jadi saluran berkat bagi orang lain dalam bentuk apapun. Doakan kami, semoga mampu lewati cobaan ini," ungkapnya di pelataran Gereja Bethel Jemaat GPM Aboru.
Sementara itu, JMS mengatakan bantuan yang diberikan dan kehadirannya langsung ini sebagai wujud kepedulian dan keprihatinan terhadap apa yang saat ini dialami warga Kariu.
"Memang tidaklah banyak dan sesuai harapan. Namun semoga bantuan itu bisa bermanfaat bagi basudara Kariu selama ada di Negeri Aboru maupun ketika sudah direlokasi ke tempat asal," kata JMS.
Sebagai pengusaha nasional, JMS perlu membantu meringankan beban warga Kariu dan merasa prihatin dengan apa yang dialami warga Kariu, yang jadi korban kebrutalan desa tetangga.
Pasalnya, menurut Ketua Komite Tetap Geologi dan Eksplorasi DPP KADIN itu, Maluku saat ini lagi dilirik investor untuk berinvestasi.
Namun dengan kondisi ini tentu akan berdampak pada minat investor untuk datang ke Maluku.
"Kita tidak inginkan hal itu terjadi. Cukuplah masa kelabu 22 tahun silam, lalu arus Pandemi Covid-19 dan ekonomi Maluku mulai pulih dan bergairah, jangan buat anjlok lagi dengan konflik apalagi aksi bakar membakar. Tidak ada untungnya, malah buat susah kita semua," tambah JMS. (MT-04)
Komentar