Kapolda Maluku: Tambang Emas Ilegal di Gunung Botak Berpotensi Konflik

AMBON, MalukuTerkini.com – Kawasan tambang emas ilegal di Gunung Botak, Kabupaten Buru sangat rawan dan berpotensi melahirkan konflik.
Hal itu diungkapkan Kapolda Maluku Irjen Pol Lotharia Latif saat menyambangi Mapolres Pulau Buru, di Namlea, Minggu (30/1/2022).
Ia mengaku persoalan tambang emas ilegal di Gunung Botak sangat rawan dan berpotensi melahirkan konflik. Daerah ini sudah menjadi perhatian nasional.
"Saya berharap Kapolres segera menindak lanjuti dan melakukan cipta kondisi untuk mencegah Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) agar tidak terjadi lagi konflik," tandasnya.
Sebagaimana diketahui, sejak Sabtu (29/1/2022) hingga Minggu (30/1/2022) tercatat dua warga tewas di kawasan Tambang Emas Gunung Botak.
Korban pertama yaitu M Nurlatu (49) warga Unit 10 Dusun tanah merah, Kabupaten Buru yang tewas setelah tertembak oleh Bripka Andre Batuwael, personel Kompi 3 Batalyon A Pelopor Satuan Brimob Polda Maluku.
Korban tewas setelah timah panas bersarang ditubuhnya, Sabtu (29/1/2022) sekitar pukul 15.00 WIT.
Sementara satu korban lainnya yaitu Aladin alias Naturo, warga Jalur B Desa Persiapan Wamsait, Kecamatan Waelata Kabupaten Buru, yang ditemukan tewas dengan sejumlah luka di bagian tubuh dan wajah akibat sebetan senjata tajam.
Korban ditemukan Minggu (30/1/2022) pukul 09.00 WIT di lokasi Keramat, area Tambang Emas ilegal Gunung Botak Desa Persiapan Wamsait, Kecamatan Waelata, Kabupaten Buru. (MT-04)
Komentar