Video & Foto Kapolsek Haruku di Tengah Massa Konflik Beredar, Ini Penjelasan Polda Maluku

AMBON, MalukuTerkini.com – Jagat media sosial ramai dengan postingan video maupun foto Kapolsek Pulau Haruku yang sementara berada di tengah-tengah massa yang sementara melakukan aksi di Negeri Kariu, Kecamatan Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah (Malteng), Rabu (26/1/2022) lalu.
Polda Maluku menilai isu mengenai Kapolsek Haruku yang diduga berpihak kepada kelompok warga yang melakukan penyerangan pada 26 Januari 2022 lalu tidaklah benar.
"Benar pada saat itu ada Kapolsek, tapi beliau tidak sendiri. Dia bersama anggota di TKP dan berusaha menghalau massa," kata Kabid Humas Polda Maluku Kombes Pol M Roem Ohoirat, di Ambon, Senin (31/1/2022).
Ohoirat membenarkan foto Kapolsek yang beredar tersebut. Foto itu diambil saat Kapolsek sedang berada di depan Gereja Ebenhaezer untuk menghalau massa.
"Soal foto yang tersebar itu Kapolsek sementara berada di depan Gereja Ebenhaezer dan menghalau masyarakat. Kapolsek juga meminta bantu masyarakat untuk mengamankan satu buah kendaraan dinas polisi. Kan ada masyarakat yang kasih rusak dan ada yang tidak. Jadi foto itu diambil saat masyarakat menyerahkan kunci motor ke Kapolsek," jelasnya.
Menurutnya, foto yang diambil di depan gereja menandakan kalau Kapolsek bersama anggota berada di tengah Negeri Kariu. Mereka mencoba menghalau massa, dan terbukti salah satu anggota polisi terkena tembakan di daerah tersebut.
Menurutnya, saat kejadian Kapolsek datang bersama sejumlah personel. Mereka datang melakukan penebalan pengamanan di sekitar Gereja Ebenhaezer, Kariuw. Terdiri dari 3 anggota Brimob, dan 5 anggota Sabhara Polda Maluku serta 9 personel Polsek Haruku.
"Kapolsek dan Kanit Intel yang ada di gambar itu masuk ke Kariuw menggunakan sepeda motor, dan anggota Polsek yang lain ikut bersama Danramil dan anggota TNI," jelasnya.
Melihat kedatangan massa dari arah Dusun Ori, semua anggota pengamanan di pos Kariu kemudian turun dari Gereja, bersama-sama melakukan penghadangan.
"Kapolsek kemudian melakukan negosiasi ke pihak massa untuk tidak melakukan pembakaran atau pengrusakan di sekitar gereja," jelasnya.
Selang beberapa menit kemudian, tiba-tiba terdengar suara teriakan dari anggota pengamanan bahwa Briptu Faisal terkena tembakan.
"Saat itu massa mundur dan Kapolsek bersama anggota TNI Pos Pam Arhanud Pelauw yang ada berusaha menolong Briptu Faisal," ujarnya.
Evakuasi terhadap korban Briptu Faisal sendiri sempat tidak bisa dilakukan, atau tertahan kurang lebih 2 jam untuk mendapat pertolongan medis. (MT-04)
Komentar