Sikapi Konflik Kariu-Ori, Warga BAKH Gelar Aksi

AMBON, MalukuTerkini.com - Ratusan pemuda yang berasal dari Negeri Booi, Aboru, Kariu, Hualoy (BAKH) menggelar aksi damai.
Aksi damai dilakukan, Rabu (9/2/2022) sejak pukul 09.00 WIT dengan titik kumpul di Lapangan Merdeka Ambon.
Pelaksanan aksi dikoordinir oleh Korlap Roymansye Leatomu.
Dengan mengenakan pakaian hitam dan ikat kepala serta kain gandong, para pemuda dari empat negeri gandong ini melakukan aksi ke kantor Gubernur Maluku, Mapolda Maluku dan DPRD Maluku.
Dalam aksi itu, ratusan pemuda BAKH menyampaikan 7 pernyataan sikap atau tuntutan kepada Pemprov Maluku, Polda Maluku dan DPRD Maluku untuk menindaklanjuti pasca konflik antar warga Kariu dan Dusun Ori - Negeri Pelauw, Kecamatan Pulau Haruku, Kabupaten Malteng beberapa hari lalu.
Ketujuh tuntutan yang disampaikan adalah Pertama, mendesak Pemprov Maluku dan Pemkab Malteng untuk secepatnya memulangkan masyarakat Negen Kariu ke negerinya dalam waktu yang secepatnya. Paling lambat bulan Maret 2022.
Kedua, mendesak Kapoida Maluku dan Pangdam Pattimurra untuk mendirikan Pos keamanan secara permanen di perbatasan Negeri Kariu-Pelauw dan Kariu-Dusun Ori, sesuai dengan pernyataan mereka.
Ketiga, mendesak Pemprov Maluku dan Pemkab Malteng untuk secepatnya membangun rumah masyarakat Negeri Adat Kariu yang terbakar saat penyerangan oleh masyarakat Dusun Ori – Negeri Pelauw sejak 26 Januari 2022.
Keempat, mendesak Kapolda Maluku untuk menangkap oknum pembacokan terhadap warga Negen Kariu yang terjdi pada 25 Januari 2022 oleh warga Dusun Ori.
Kelima, mendesak Kapolda Maluku segera menangkap pelaku penyerangan dan pembakaran rumah warga dan dua rumah ibadah milik warga Kariu.
Keenam, mendesak Kapolda Maluku untuk mengevaiuas: Kapolsek dan Kanit Intel Polsek Pulau Haruku yang diduga teribat pada inseden peyerangan Negeri adat Kariu.
Ketujuh, Mendesak aparatur Negara dalam hal ini adalah TNI/POLRI untuk segera melakukan pemeriksaan dan penggeledahan warga Dusun Ori – Negeri Pelauw terkait dalam hal penggunaan senjata api dan segera menangkap oknum-oknum yang dengan sengaja menggunakan senjata api tanpa izin tersebut.
Kendatipun dalam aksi damai ratusan warga tidak ditemui pejabat berwenang namun mereka berharap agar tuntutan segera ditindaklanjuti. (MT-04)
Komentar