Unpatti ‘Lockdown’, Ini Penyebabnya

AMBON, MalukuTerkini.com – Kampus Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon dinyatakan lockdown.
Keputusan tersebut diambil Rektor Unpatti, MJ Saptenno dalam rangka pencegahan terhadap perkembangan dan penyebaran Covid-19 dan memperhatikan kondisi yang terjadi di lingkungan Unpatti, yang mana lebih dari 10 orang telah dinyatakan positif.
Dalam surat nomor 1153/UN13/LL/2022 tanggal 9 Februari 2022 yang ditandatangani Rektor MJ Saptenno dan ditujukan kepada para wakil rektor, para dekan, Direktur Pascassarjana, para Ketua lembaga para kepala biro dalam lingkup unpatti disampaikan empat point penting yaitu:.
Pertama, kampus Unpatti dinyatakan lockdown.
Kedua, meniadakan kegiatan tatap muka (fisik) di lingkungan Unpatti. Seluruh pendidik tenaga kependidikan dan pegawai pemerintah non pegawai negeri bekerja dari rumah dan seluruh mahasiswa melaksanakan kegiatan pembelajaran secara daring.
Ketiga, seluruh pendidik tenaga kependidikan dan pegawai pemerintah non pegawai negeri diwajibkan untuk melaksanakan pola hidup sehat serta menerapkan prinsip 3M yaitu menggunakan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak.
Keempat, kebijakan ini mulai berlaku terhitung 10 - 14 Februari 2022 dan akan disesuaikan dengan situasi kondisi yang terjadi.
Sementara itu, kepada malukuterkini.com, Kamis (10/2/2022), Rektor Unpatti MJ Sapteno menjelaskan, keputusan itu diambul setelah pemeriksaan dilakukan oleh tim Fakultas Kedokteran Unpatti terhadap pimpinan universitas, para dekan, maupun mahasiswa yang dilakukan Rabu (9/2/2022).
"Baru satu hari kita lakukan pemeriksan saja sudah sekitar 15 orang positif. Dan itu dari pimpinan, dekan dan mahasiswa. Untuk itu saya melaporkan ke kementrian agar Unpatti lockdown. Kalau baru pemeriksaan saja sudah banyak yang positif bagaimana kalau pemeriksaan dilakukan terus pasti banyak dan ini sudah klaster," jelasnya.
Guru Besar Ilmu Hukum itu tidak menjelaskan detail identitas para pimpinan, dekan, mahasiswa dan keluarga yang terkonfirmasi positif. Namun ia mengaku sudah mencapai belasan.
"Kita sampai Selasa (15/2/2022) baru masuk. Ini akan dilihat. Sudah saya lapor kementerian dan yang sudah dinyatakan positif juga sudah jalani isolasi mandiri. Saya sampaikan kalau ada yang bergejala sebaiknya dirawat saja," jelasnya. (MT-04)
Komentar