1. Beranda
  2. Keamanan

Kapolda Maluku Datangi DPRD Bahas Masalah Kariu-Pelauw

Oleh ,

AMBON, MalukuTerkini.com - Kapolda Maluku Irjen Pol Lotharia Latif menghadiri rapat dengar pendapat dengan DPRD Maluku, Pemerintah Provinsi (Pemprov) dan Pemkab Maluku Tengah, Kamis (10/3/2022).

Rapat yang digelar di ruang paripurna DPRD Provinsi Maluku ini kembali membahas persoalan antara Negeri Kariu dan Pelauw, Kecamatan Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah.

Kegiatan itu dipimpin oleh Ketua Komisi I DPRD Maluku, Amir Rumra. Hadir Danrem 151/Binaiya Brigjen TNI Arnold AP Ritiauw, perwakilan Pemprov Maluku dan perwakilan Pemkab Malteng. Turut hadir Penjabat Pemerintah Negeri Kariu dan Sekretaris Negeri Pelauw.

Sejumlah penjabat utama Polda Maluku, Kapolresta Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease, serta penjabat Kodam XVI/Pattimura dan Korem 151/Binaiya juga turut hadir dalam pertemuan itu.

Kapolda Maluku dalam paparannya berharap ada perkembangan yang signifikan dalam penanganan kasus, baik soal tapal batas Kariu-Pelauw hingga penanganan pengungsi Kariu.

"Sampai kapan kita harus bertikai sementara daerah-daerah lain sudah maju membangun daerahnya, meningkatkan ekonomi kerakyatan dan kesejahteraan hidup rakyat untuk generasi anak cucu mendatang," katanya.

Pasca bentrok antara warga di Kecamatan Pulau Haruku ini pecah, pihaknya, jelas Kapolda kemudian menggelar operasi dengan Sandi Aman Nusa I Salawaku 2022. Sejumlah langkah telah dan sedang dilakukan, baik preemtif, preventif, penegakan hukum, rehabilitasi dan kuratif.

Kegiatan preemtif yang dilaksanakan yaitu melakukan penggalangan terhadap tokoh masyarakat Negeri Pelauw dan Kariu, juga tokoh lainnya yaitu Gereja dan Ikatan pemuda Pelajar Mahasiswa PelauW (IPPMP).

Pihaknya, jelas Kapolda, dalam penggalangan masyarakat tersebut sudah menyampaikan pesan-pesan edukatif, himbauan perdamaian melalui baliho yang juga ditempatkan di tempat strategis.

"Kami juga sudah sambangi keluarga korban meninggal dunia di Pelauw dan sekaligus menyampaikan pesan kamtibmas dan melakukan mediasi guna meredam emosi masyarakat yang bertikai," jelasnya.

Untuk kegiatan preventif, menurut Kapolda, pihaknya selalu melaksanakan patroli gabungan TNI - Polri di areal sekitar terjadinya konflik, serta terus meningkatkan patroli dini hari di daerah perbatasan negeri yang berkonflik.

Untuk kegiatan penegakan hukum, Kapolda mengaku pihaknya telah mendatangi, mengamankan TKP pembakaran dan penembakan, pemeriksaan saksi saksi serta mengumpulkan bahan keterangan.

"Proses lidik (penyelidikan) terhadap pelaku penembakan, pembakaran dan proses penyidikan terhadap pelaku penyebar Hoax terus kami lakukan. Kita juga menemukan senjata organik dan beberapa amunisi berkaliber 7,65 mm di hutan perbatasan negeri," ungkapnya.

Sementara kegiatan rehabilitasi yang dilakukan, Kapolda mengaku pihaknya juga menyalurkan bantuan sembako maupun barang keperluan lainnya yang dibutuhkan masyarakat negeri Kariu dan Aboru.

"Kami juga membersihkan puing-puing sisa bangunan masyarakat Kariu yang terbakar, pengambilan sepeda motor yang terselamatkan di Polsek Haruku milik masyarakat negeri Kariu," jelasnya.

Tidak hanya itu, Kapolda mengatakan pihaknya juga melakukan kegiatan kuratif seperti trauma healing kepada masyarakat Kariu yang sementara mengungsi di Negeri Aboru oleh tim Psikologi Polda Maluku.

"Kami juga melaksanakan pengobatan massal pasca bentrok, kepada masyarakat Kariu yang terdampak konflik sosial tersebut," ujarnya.

Sementara itu, Danrem 151/Binaiya Brigjen TNI Arnold AP Ritiauw berharap agenda ini tidak hanya dibahas saat rapat, namun bisa diselesaikan persoalan yang sudah terjadi ini secara bersama-sama.

"Kami dari TNI siap mendukung semua Progres yang dilakukan pemprov dan Polri untuk perdamaian di Maluku," ujarnya. (MT-04)

Berita Lainnya