Sekilas Info

Catat! Ini Perkembangan Sektor Perhubungan Maluku di Era Murad-Orno

Kadis Perhubungan Provinsi Maluku, M Malawat

AMBON, MalukuTerkini.com – Pengembangan sektor Perhubungan menjadi fokus Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku, dibawah kepemimpinan Gubernur dan Wakil Gubernur, Murad Ismail-Barnabas Orno,

Kepala Dinas (Kadis) Perhubungan Provinsi Maluku, M Malawat, mengaku sector perhubungan laut misalnya, armada kapal perintis mengalami penambahan dari sebelumnya 22 kapal kini bertambah menjadi 24 kapal perintis yang melayari lebih dari 100 titik.

Sementara infrastruktur pelabuhan, ungkapnya, saat ini ada 68 pelabuhan tersebar di 11 Kabupaten dan kota.

Kendati tidak ada penambahan pembangunan pelabuhan baru, dia mengaku, ada peningkatan pelayanan.

"Walaupun ini programnya dari Kementerian Perhubungan, tapi ini upaya dari kita semua. Misalnya perpanjangan dan perluasan pelabuhan di Saumlaki, Kabupaten Kepulauan Tanimbar dan Kaiwatu, Kabupaten Maluku Barat Daya," ungkap Malawat di Ambon, dalam keterangannya, Senin (27/6/2022).

Sementara pelabuhan kapal fery, rinci Malawat, saat ini ada 33 armada kapal. Sedangkan  8 pelabuhan  kapal Fery, sudah eksistensi.

"5 pelabuhan  dalam proses pembangunan. Ada di Moa, Letti, Dobo, dan lainya. Jadi pembangunan terus dilakukan. Kalau kapal Fery,  kita ada penambahan 1 kapal, yakni KM Bahtera Nusantara 02. Kita juga ada penambahan kapal yang sudah beroperasi dikelola oleh perusahaan daerah  lain seperti KM Sardinela, ada juga KM Lori Amar. Jadi Pemprov sudah mengelola 9 kapal," rincinya.

Apalagi, jelasnya, 8 kapal sudah dihibahkan dari neraca barang  Kementerian Perhubungan, dipindahkan ke neraca Pemprov untuk dioperasikan oleh Perusahaan Daerah (PD) Panca Karya.

"Ini bukti kepercayaan pemerintah pusat lewat Kementerian Perhubungan terhadap kepemimpin Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku, Murad Ismail-Barnabas Orno, dan aset itu ratusan miliar. Kemenhub berikan dengan keyakinan bahwa kapal akan dijaga dan tidak akan rusak," jelasnya.

Ia juga mengaku, kapal tol laut yang menyinggahi kabupaten dan kota di Maluku, sebelumnya 5 rute kini bertambah menjadi 7 rute mulai dari T-12 hingga T-29.

"Jadi kapal tol laut ini dari Tanjung Perak, Kota Surabaya melayari sejumlah kabupaten dan Kota. Begitu juga tol laut ini menyinggahi sejumlah pulau di Maluku dengan Provinsi lain kemudian ke Tanjung Perak Surabaya. Jadi kalau tol laut dari Surabaya bawa logistik kembali mengangkut hasil bumi. Jadi pola dagang sudah terbentuk," ungkapnya.

Rute kapal tol laut, yaitu T-12  dari Tanjung Perak, Iliwaki-Wetar, Kisar, Letti, Moa, Sermatang, Tepa, Larat dan balik ke Tanjung Perak. T-16  dari Tanjung Perak, Wanci, Namrole, Obi, balik lagi ke Tanjung Perak. Kemudian T-17 dari, Tanjung Perak, Suamlaki, Dobo, langsung balik lagi ke Tanjung Perak. T-21 dari Tanjung Perak, Namlea, balik lagi ke Tanjung Perak. T-27 itu perdagangan dari Merauke.

"Jadi mereka punya beras berdagang di Dobo, jadi dari Merauke ke Dobo, Elat, Tual, Kaimana, Biak Serui, Negara,Elat, Merauke," rinciya.

Sementara T-28, dari Tanjung Perak, Fak-fak Kaimana, Elat Dobo, Tanjung Perak.  Sedangkan, T-29 dari, Tanjung Perak, Piru, Wailoar, Malbufar, Babang,  Saketa, Ingeang masuk Bula, kembali ke Tanjung Perak.

"Walaupun banyak akses masuk di Pulau Seram. Ini agar perekonomian di Seram juga ikut tumbuh dengan cepat. Tahun depan kita usul tol laut masuk di Amahai. Apalagi, Malteng masuk miskin ekstrim. Kita usul Piru dan Bula itu juga karena masuk daerah tertinggal," jelasnya.

Khusus Perhubungan udara, katanya, sebelumnya hanya 7 rute penerbangan, sekarang naik menjadi 11 rute penerbangan seperti Sam Air.

"Kita akan usul rute tambah lagi. Kalau Bandara Udara yang direncanakan bangun adalah Bandara Gorom dan Tepa. Kalau Gorom itu sudah penetapan lokasi oleh Pak Menteri. Dulu baru izin prinsip sekarang sudah penetapan lokasi. Kemudian Tepa, dulu studi belum jalan, sekarang tahun 2022 ini reviu desain. Kita upayakan di Tepa itu ijin prinsip dan penetapan lokasi dari Pak Menteri," kata Malawat.

Tak hanya itu, terkait Perhubungan darat, tambah dia,  sudah ada pembukaan bus Bandara medio Januari 2022 lalu, dari Monumen Gong Perdamaian Duia ke Bandara Pattimura.

"Ada juga bis dari Bandara ke Tulehu dan Hunimua. Saya juga sering tanyakan ke Kadis Perhubungan Kabupaten/kota, rute mana lagi yang kita buka," ujarnya. (MT-04)

Penulis:

Baca Juga

error: Content is protected !!