Tolak Kenaikan BBM, KAMMI Datangi Balai Kota Ambon
AMBON, MalukuTerkini.com - Sejumlah perwakilan Kesatuan Aksi Mahasiswa Islam (KAMMI) Kota Ambon menggelar demo di Balai Kota Ambon, Jumat (2/9/2022) menolak kenaikan harga BBM bersubsidi.
Para pendemo diterima Penjabat Wali Kota Ambon, Bodewin M Wattimena di pelataran Balai Kota Ambon.
Dalam demo tersebut, Koordinator Lapangan (Korlap) aksi, Rifai Salihi, menyampaikan 4 tuntutan yaitu Pertama, menolak kenaikan harga BBM bersubsidi; Kedua, mendesak pemerintah mengendalikan harga bahan- bahan pokok; Ketiga, menghentikan proyek strategis nasional yang tidak memiliki dampak langsung kepada masyarakat, dan dialihkan sebagai subsidi BBM, serta Keempat, meminta Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon mengatasi kelangkaan mitan.
“Kami mengangkat isu ini setelah ada kajian yang dilakukan, jadi bukan sekedar aksi, namun kami berharap ini jadi perhatian pemkot,” ungkapnya.
Penjabat Wali Kota Ambon, Bodewin M Wattimena yang didampingi sejumlah pimpinan OPD kepada perwakilan KAMMI menjelaskan, kenaikan harga BBM bukan kewenangan pemkot tapi kebijakan nasional dengan mempertimbangkan situasi dan kondisi dunia saat ini.
“Kemarin saya hadir di pertemuan kota – kota dunia di pada event G20, dan isu yang dibahas adalah adalah soal pangan dan harga minyak, itu telah menjadi isu dunia,” jelasnya.
Menurutnya, hal itu menjadi isu dunia karena terdampak perang Rusia – Ukraina, sehingga suplai bahan makanan, minyak dan gak menjadi terhambat dalam siklus perputaran suplai di seluruh dunia.
“Oleh karena itu, seluruh negara diminta antisipasi hal ini,” ujarnya.
Menyangkut kebijakan naiknya harga BBM, jelas Wattimena, itu merupakan keputusan yang berat, namun pemkot tidak bisa menolak hal itu.
“Pemkot tidak bisa menolak tapi kami sepakat dengan adik-adik mahasiswa, bahwa kalau terjadi kenaikan pasti akan memberatkan masyarakat,” jelasnya.
Tugas Pemkot, katanya adalah menjaga ketersediaan BBM di Kota Ambon termasuk minyak tanah yang beberapa hari terakhir, masyarakat harus antri ketika membeli.
“Pemkot tidak tinggal diam, kami telah berkoordinasi dengan pertamina dan pertamina menyatakan stok BBM khusus minyak tanah masih mencukupi,” kata Wattimena.
Terkait harga bahan – makanan yang naik, Wattimena menyatakan hal itu karena tingkat inflasi yang tinggi di Kota Ambon, bahkan melebihi rata-rata nasional.
“Inflasi ini disebabkan oleh cabai, kangkung dan bawang, yang naik harga karena kondisi cuaca di Anbon mempengaruhi hasil panen sehingga suplai berkurang tapi permintaan tinggi sehingga harga naik,” ungkapnya.
Mengatasi hal itu, Wattimena katakan akan melakukan operasi untuk pengendalian inflasi bersama Bank Indonesia (BI) Perwakilan Maluku.
“Kami juga berharap masyarakat apat memanfaatkan lahan kosong untuk menananam sayur dan cabai sehingga dapat membantu menurunkan inflasi,” tandasnya. (MT-05)