1. Beranda
  2. Keagamaan

Hari Raya Galungan, Ratusan Umat Hindu di Ambon Padati Pura Siwa Stana Giri

Oleh ,

AMBON, MalukuTerkini.com - Ratusan umat Hindu di Kota Ambon dan sekitarnya menggelar persembahyangan Hari Raya Galungan, Rabu (4/1/2023)

Persembahyangan yang dipusatkan di Pura Siwa Stana Giri, Kawasan Taman Makmur, Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon dipimpin Pinandita Sukardi Riyanto.

Persembahyangkan berlangsung aman dan lancar. Pura Siwa Stana Giri dipadati Umat. Berbeda dengan hari raya Galungan sebelumnya karena masih dalam pandemi covid-19.

Prosesinya  dimulai dengan doa yang dipimpin pinandita mengantarkan persembahyangan, dilanjutkan persembahyangan,  Dharma wacana pengumuman dan arahan-arahan.

Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Provinsi Maluku, I Wayan Sutapa  saat menyampaikan Dharma Wacana mengatakan, sesuai lontar purana Bali Dwipa maka Hari Raya Galungan pertama kali dirayakan pada hari purnama kapat, ditahun 882 Masehi atau tahun saka 804.

"Artinya, perayaan (upacara) hari raya Galungan itu pertama-tama adalah pada hari Rabu Kliwon (wuku) dungulan sasih kapan tanggal 15 tahun 804 saka atau 882 masehi di mana keadaan pulau Bali bagaikan Indra loka," jelasnya.

Hari raya Galungan diperingati setiap 6 bulan sekali dalam penanggalan Bali atau 210 hari.  Sebagai perayaan kemenangan kebaikan melawan keburukan. Rangkaiannya, tumpek waruga, Sugihan Jawa, Sugihan Bali, Panyekeban, penyajian, penampahan, Galungan, umanis Galungan.

"Makna Galungan itu tertuang dalam lontar 'sundarigama' yakni, Buda Kliwon Dungulan Ngaran Galungan patitis ikang janyana samadhi, Galang apadang maryekena Sarwa byapaning idep. Artinya Rabu Kliwon dungulan namanya Galungan. Arahkan untuk bersatunya rohani supaya mendapatkan pandangan yang terang untuk melenyapkan segala kekacauan pikiran," ungkap Sutapa.

Dikatakan, hal inilah yang mendasari umat Hindu di seluruh Indonesia dan seluruh Dunia melaksanakan perayaan hari raya Galungan.

"Inilah yang mendasari kita umat Hindu di seluruh Indonesia dan di seluruh dunia melaksanakan perayaan hari raya Galungan.  Saat itu kita mampu diharapkan untuk menaklukkan untuk mencapai kedamaian untuk mencapai penyatuan diri," katanya.

Perayaan Galungan adalah perayaan kemenangan Dharma melawan adharma.

Namun sesungguhnya pertanyaan bagi  bukan hanya anak-anak tetapi orang tua yang mana disebut adharma yang mana disebutkan Dharma.

Sutapa berharap di hari raya Galungan saat ini dapat meningkatkan introspeksi diri untuk menjadi lebih baik di tahun 2023. (MT-04)

Berita Lainnya