Sekilas Info

BMKG Cabut Peringatan Dini Tsunami Usai Gempa M 7,9 di Laut Banda

AMBON, MalukuTerkini.com - BMKG mencabut peringatan dini tsunami usai gempa berkekuatan magitudo M 7,9 (parameter update M 7,5) yang terjadi di kawasan Laut Banda, Provinsi Maluku, Selasa (10/1/2023) pukul 02.47 WIT.

Status peringatan dini tsunami ini dicabut 3 jam setelah gempa terjadi.

"Peringatan dini tsunami akibat gempa Laut Banda M 7,9 dinyatakan telah berakhir pada pukul 05.43 WIB," kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono, Selasa (10/1/2023).

Untuk diketahui, gempa M 7,9 itu terjadi pukul 02.47 WIT, sehingga peringatan dini diberlakukan selama 3 jam hingga waktu berakhir.

BMKG melakukan monitoring permukaan air laut usai gempa M 7,9 di Maluku. BMKG menyampaikan per pukul 05.00 WIT tidak terjadi tsunami akibat gempa kuat itu.

"Berdasarkan hasil pengamatan tide gauge di sekitar sumber gempa, hingga pukul 05.00 WIT tidak tercatat adanya perubahan tinggi muka air laut yang signifikan (tidak terjadi tsunami)" kata Daryono, melalui akun Twitter resminya, Selasa (10/1/2023).

BMKG mencatat sejauh ini ada empat gempa susulan yakni magnitudo 5,5, magnitudo 4,8, magnitudo 4,5, dan magnitudo 4,1.

Daryono mengatakan ada pemutakhiran episenter gempa menjadi M 7,5. Berdasarkan hasil analisis, gempa yang terjadi merupakan jenis menengah akibat adanya aktivitas subduksi Laut Banda.

"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault)" kata Daryono.

Ia merincikan gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Saumlaki dengan skala intensitas V MMI (Getaran dirasakan hampir semua penduduk, orang banyak terbangun), daerah Dobo, Tiakur IV MMI (Pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi), daerah Sorong, Kaimana, Alor, Waingapu, Waijelu, Lembata dengan skala intensitas III-IV MMI (Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah), daerah Kairatu, Merauke, Nabire, Tanah Merah, Wamena, Bakunase, Kolhua, Sabu, Rote, Ende, Amarasi Selatan, Kota Kupang dengan skala intensitas II-III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu), daerah Ambon dan Piru II MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).

“Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini Berpotensi Tsunami, dengan tingkat ancaman Siaga di Maluku Tengah, Kepulauan Maluku Tenggara, Kabupaten Kepukauan Tanimbar dan Kota Ambon; sedangkan tingkat ancaman Waspada di Maluku Tenggara, Seram Bagian Timur, Seram Bagian Barat, Buru, Wakatobi, Kendari Pulau Watulumango, Kepulauan Kendari, Konawe Bagian Selatan, Kota-Kendari dan Kendari,” rincinya. (MT-04)

Penulis:

Baca Juga

error: Content is protected !!