GLS tak Terlibat Urus Tenaga Kerja Asal Ambon dengan Biaya Rp 85 Juta

AMBON, MalukuTerkini.com - Direktur Perusahaan Global Labour Solutions (GLS) yang bercokol di Darwin, Australia, Linda Revees mengaku perusahaan tidak terlibat dalam perekrutan tenaga Kerja asal Kota Ambon, dengan biaya sebesar Rp.85 juta per orang.
Yang terlibat bekerjasama dengan Disnaker Kota Ambon adalah International Working Grup Australia, Aston College Australia dan California Center Indonesia
Revees juga mengaku keberatan soal berita perekrutan 1.000 tenaga kerja asal Kota Ambon dimana nama perusahaannya ikut dicatut.
"Saya tidak ada hubungan dengan apa yang diberitakan. Ini tidak ada hubungan dengan saya. Saya bisa tuntut ini. Kenapa nama perusahaan saya disebut," kata Linda, Kamis (30/3/2023).
Linda Reeves menyebut perekrutan yang dilakukan perusahaan sudah sejak tahun 2019 lalu, atau sebelum Covid-19.
Saat perekrutan yang lolos seleksi awalnya 15 orang dan sudah mengikuti tahap pelatihan lewat zoom metting selama 3 bulan.
"Setelah itu kita putuskan hanya 2 orang yang siap diterima bekerja di Australia. Jadi kalo dibilang ribuan orang dan ikut magang di Batam, itu diluar perusahaan saya. Tidak ada hubungan itu," katanya.
Ia malah mempertanyakan perusahaan apa yang dikerjasamakan di Batam, siapa yang merekrut mereka.
"Perusahaan saya tidak pernah meminta uang dan pelatihan 6 bulan di Batam. Itu pelatihan apa? Saya tidak tahu dan akan mengkonfirmasi lagi dengan Dinas Tenaga Kerja Kota," katanya.
Ia meminta Dinas Tenaga Kerja Kota Ambon atau siapapun yang melansir berita itu segera mengklarifikasinya.
"Saya minta penjelasan soal permintaan Rp 85 juta dan pelatihan di Batam tidak ada hubungannya dengan Global Labour Solutions, perusahaan saya," tandasnya.
Menyangkut perekrutan tenaga Kerja yang dilakukan oleh Global Labour Solutions, dia menyebut pada 4 Pebruari 2023 kemarin, dia berada di Ambon. "Training program kita sudah terlaksana. Awal Pebruari kemarin saya ke Ambon untuk wisuda," kata dia.
Hanya saja, katanya dari belasan orang yang mengikuti training, hanya dua (2) orang yang lulus IELTS Tests (English). "Mereka berdua yang siap untuk diberangkatkan," katanya.
Dia mengaku proses keberangkatan sedang berlangsung, tapi masihtergantung Pemkot dan candidates (mereka yang siap berangkat), untuk biaya tiket mereka.
"Jadi biaya visa, medical check up dan insurance. Kalau tiba di sini (Australia), mereka bukan lagi magang, tapi bekerja dan mereka digaji dengan standard Australian," jelasnya.
Global Labour Solutions sendiri akan membantu mereka untuk mendapatkan tempat tinggal, transport dan lainnya.
"Sedangkan biaya hidup, tanggung jawab candidates," tuntasnya. (MT-05)
Komentar