Sekilas Info

Ini Profil Kabasarnas Henri Alfiandi yang Jadi Tersangka KPK

Kabasarnas, Marsdya TNI Henri Alfiandi

AMBON, MalukuTerkini.com - Kepala Basarnas (Kabasarnas) Marsekal Madya (Marsdya) TNI Henri Alfiandi telah ditetapkan oleh KPK sebagai tersangka dalam kasus suap pengadaan proyek alat deteksi korban reruntuhan. Marsdya Henri Alfiandi diduga turut menerima aliran suap.

Henri Alfiandi mulai mengemban tugas Kepala Basarnas sejak 4 Februari 2021. Saat itu ia menggantikan Kabasarnas sebelumnya Marsdya TNI (Purn) Bagus Puruhito.

Henri merupakan alumnus Akademi Angkatan Udara (AAU) 1988.

Ia lahir di Maospati, Magetan, Jawa Timur, 24 Juli 1965. Pendidikan umum ditempuhnya di SD Angkasa 1 Lanud Iswahjudi (1979), SMPN 1 Maospati (1982) dan SMAN 1 Madiun (1985).

Sejumlah jabatan yang pernah diembannya yaitu Perwira Dp Gubernur AAU (26 Juli 1988), Perwira Anggota Skadron Udara 11 Lanud Sultan Hasanudin (1 Mei 1990), Komandan flight Ops "A" Skadron Udara 12 Lanud Pekanbaru (1 April 1995), Komandan Flight Ops A Skadron Udara 11 Lanud Sultan Hasanudin (1 Juli 1995), Perwira Instruktur Penerbang Lanud Adi Sutjipto (1 Juni 1996), Perwira Kelompok Instruktur Skadron Udara 12 Lanud Pekanbaru (6 Juli 1997), Kadisops Skadron Udara 12 Lanud Pekanbaru Wing 6 Lanud Pekanbaru (21 Mei 1999), Komandan Skadron Udara 12 Wing 6 Lanud Pekanbaru (29 November 2002), Kadisops Lanud Pekanbaru (25 Agustus 2004), Pamen Lanud Pekanbaru dalam rangka pendidikan Sesko di Jerman (21 November 2005), Dosen Penuntun Gol VII Seskoau (14 Mei 2007), Dosen Penuntun Gol IV Seskoau (20 September 2007), Pamen Mabes TNI Untuk Atase Udara RI di Washington DC Amerika Serikat (29 Mei 2009), Atase Udara RI KBRI USA (10 Mei 2010), Pamen Bais TNI (12 September 2011), Paban I/Renstra Srenau (24 September 2012), Pamen Sopsau dalam rangka Pendidikan Sesko TNI (30 November 2012), Paban III/Intelud Spamau (24 September 2013), Pamen Spamau dalam rangka Pendidikan Lemhannas di Amerika Serikat (29 Agustus 2014).

Usai pendidikan di Amerika Serikat, Henri diberi amanah untuk menjadi Komandan Lanud Roesmin Noerjadin pada 25 Juli 2015. Posisi itu membuat pada 20 Agustus 2015, ia mendapat kenaikan pangkat menjadi Marsekal Pertama TNI.

Selanjutnya ia dipercayakan sebagai Kaskoopsau I (25 April 2017), Pangkoopsau II (24 September 2018), Danseskoau (14 Agustus 2019), Asops Kasau (26 mei 2020) dan terakhir sejak 4 Februari 2021 menjabat Kepala Basarnas.

Pekan lalu, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono melakukan rotasi besar terhadap struktur Mabes TNI. Yudo Margono merotasi 96 perwira tinggi TNI. Satu diantaranya Henri Alfiandi.

Mutasi ini tertera dalam Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/779/VII/2023 tanggal 17 Juli 2023 tentang pemberhentian dari dan pengangkatan dalam jabatan di lingkungan TNI,

Yudo menunjuk Marsdya TNI Kusworo menjadi Kabasarnas menggantikan Marsdya TNI Henri Alfiandi yang memasuki masa pensiun. Sebelumnya Marsdya Kusworo menjabat Dansesko TNI.

Walau begitu, di penghujung pengabdiannya sebagai prajurit TNI, Henri Alfiandi justru ditetapkan oleh KPK sebagai tersangka dalam kasus suap pengadaan proyek alat deteksi korban reruntuhan.

Selain Henri Alfiandi, KPK menetapkan 4 tersangka lain dalam kasus ini. Empat orang tersangka lainnya yaitu Komisaris Utama PT Multi Grafika Cipta Sejati Mulsunadi Gunawan, Dirut PT Intertekno Grafika Sejati Marilya, Dirut PT Kindah Abadi Utama Roni Aidil dan Korsmin Kabasarnas Afri Budi Cahyanto. (MT-04)

Penulis:

Baca Juga

error: Content is protected !!