Sekilas Info

Akhir Februari, Puncak Festival Alfatah Digelar

AMBON, MalukuTerkini.com - Dijadwalkan pada akhir Februari 2024, puncak Festival Alfatah akan digelar.

Puncak acara ini akan digelar dengan sejumlah rangkaian seni dan budaya.

Kegiatan tersebut dilaksanakan di dalam sorotan tema Festival Al-Fatah 2024 M/1445 H “Momentum Perayaan budaya dan Kebudayaan Muslim Maluku”.

Ketua Panitia Festival Alfatah, Hasbollah Toisuta menegaskan puncak Festival Al-Fatah dilakukan 24 Februari setelah sebelumnya sudah diluncurkan 24 November 2023 lalu.

"Sesungguhnya launching acara ini sudah dimulai sejak tanggal 24 November 2023 lalu. Puncak 24 Februari 2024 ini. Kita akan laksanakan event Akbar yaitu Festival Al-fatah . Apa yang kami angkat di Festival Al-Fatah ini kami ingin galakan hal berkaitan dengan  Seni dan budaya Islam di Maluku," ungkap Toisuta didampingi, Fahri Hulopi selaku wakil ketua, Defi Bin Umar wakil ketua seksi acara dan Gatot Hallauw steering komite.

Dikatakan,  melalui Festival Al-Fatah pihaknya ingin mengenalkan Alfatah sebagai sentra budaya Muslim Maluku.

"Karena Alfatah adalah sentra budaya Islam Maluku dan bahkan oleh masyarakat Maluku semua menyampaikan etalase bagi kebudayaan Islam Maluku. Tetapi selama ini seperti kita tahu, belum banyak orang tahu bahwa ada aturan aturan,  banyak aspek budaya dan kebudayaan. Selama ini tahu Alfatah sebagai pusat peribadatan saja, maka kita ingin keluar dari situ memperkenalkan Alfatah itu memiliki makna,  mensosialisasikan, nilai nilai kebudayaan Islam. Insya Allah dengan begitu 24 Februari acara puncak penyelanggaraan festival," kata mantan Rektor IAIN ini.

Menurutnya, yang dilakukan event besar dan Akbar ini adalah empat kegiatan yang menjadi ikon Festival Alfatah ini diantaranya seminar dan diskusi kebudayaan Islam dan kebudayaan di Maluku dengan  menghadirkan para pakar nasional, pakar sejarah, tokoh perempuan yang mencoba melihat aspek perspektif kebudayan Maluku.

Selain itu  ada lomba penulisan dan karya ilmiah yang di targetkan karya ilmiah akan dirangkum dalam satu buku yang bertemakan  otonomi budaya Islam Maluku dan kebudayaan pada umumnya di Maluku.

Selain itu pula ada pameran budaya Islam Maluku. Dan dalam pameran budaya islam kami mengundang stakeholder terkait dari instansi (taman budaya, atau beberapa kampus) yang memarkan dokumen berkaitan dengan sejarah-sejarah di Maluku .

"Jadi ini pameran ini nanti diikuti desa- Desa sekitar hampir seluruh desa kelurahan. Di dalam pameran desa-desa, instansi yang menjadi bagian stakeholder kebudayaan di Maluku ini. Kemudian ada pentas dan lomba seni dan budaya.  Pentas dan lomba ini kita akan lakukan beberapa mata lomba yaitu lomba tari samrah, pop religi, lomba mewarnai bagi dan lainnya," urainya lagi

Selain itu pula Dalam pasar festival ini akan memperomosokan pengusaha mikro.

Karena itu, event besar diharapkan menjadi event tahunan. Ditahun kedepan bisa menjadi angenda tahunan dan dijadikan agenda wisata di kota Ambon.

Sementara itu, Wakil Ketua Seksi Acara, Defi Bin Umar menyampaikan digelarnya even ini adalah bagaimana menumbuhkan, mengembankan dan mempromosikan budaya-budaya Islam khususnya yang ada di Maluku masa ke masa mau dilihat perkembangan kebudayaan, semakin mengikis budaya yang ada.

"Harapan kami anak-anak boleh berkembang tetapi jangan lupa budaya orang Maluku terutama budaya Islam," ungkap Defi. (MT-04)

Penulis:

Baca Juga

error: Content is protected !!