Sekilas Info

KRI Panah-626 Merapat di Lanal Saumlaki

SAUMLAKI, MalukuTerkini.com - KRI Panah-626 merapat di Dermaga Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Saumlaki, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Maluku. Kamis (7/3/2024)

Komandan Lanal Saumlaki Letkol Laut (P) I Made Ardyan Budi H turut hadir dalam penyambutan atau merplug KRI Panah-626.

Merplug merupakan kegiatan yang wajib di laksanakan oleh Pangkalan TNI-AL untuk menyambut kedatangan Kapal Perang Republik Indonesia.

Dalam kegiatan merplug, anggota yang berada di dermaga bertugas membantu memasukan tali tali di bolder untuk menahan agar kapal tidak bergerak.

Turut serta di KRI yang dikomandani Letkol Laut (P) Irianto Kurniawan itu diantaranya Asisten Logistik (Aslog) Komandan Gugus Tempur Laut (Danguspurla) Koarmada III Kolonel Laut (T) Budi Sugiarto

Saat bersandar di Dermaga Lanal Saumlaki, KRI Panah 626 juga membuka pintu bagi pelajar di yang ingin mengenal mengenai alutsista yang ada di kapal perang.

Sejumlah SD, SMP, SMA maupun dari anggota Pramuka Saka Bahari turut berkunjung ke KRI Panah-626.

Sebagaimana diketahui, KRI Panah-626 adalah Kapal Cepat Rudal-60M (KCR-60M) keenam yang dibangun di galangan kapal BUMN yakni PT PAL.  Kapal oini mulai dibuat 29 Desember 2019 dan diluncurkan 20 April 2022.

Desain dari KRI Panah ini adalah versi peningkatan dari Kapal cepat rudal kelas Sampari. Yang istimewa dari KCR Keenam ini adalah peresmiannya yang didatangi oleh Presiden Joko Widodo.

KRI Panah-626 dibekali dengan meriam utama Bofors 57mm MK3 di bagian haluan. Selain itu, juga terdapat meriam Yugoimport Naval AD 20mm M71/08. Peluncur rudal anti kapal permukaan ke permukaan Exocet 40MM Block 3 juga dipasang pada bagian buritan.

Dengan panjang keseluruhan mencapai 60 meter, dan dengan lebar hingga 8,10 meter, serta tinggi 4,85 meter membuat KRI Panah-626 mampu menjelajah ke sea state 6 dan sea state 4 untuk pengoperasian senjata.

Pada saat melakukan uji pelayaran/sea acceptance test, kecepatan KRI Panah-626 ini mampu melebihi nilai persyaratan kontrak yang awalnya memiliki kecepatan maksimal 28 knot, namun malah tercatat mampu berlayar secepat 29,1 knots dalam kondisi muatan yang penuh. (MT-06)

Penulis:

Baca Juga

error: Content is protected !!