Forum OPD Dishut Maluku Digelar

AMBON, MalukuTerkini.com - Dinas Kehutanan Provinsi Maluku menggelar Forum OPD, Rabu (20/3/2024).
Pelaksaan forum OPD dengan Tema “Sinergitas Perencanaan Pembangunan Kehutanan Dalam Menghadapi Perubahan Iklim Untuk Maluku Maju Dan Berkelanjutan” dibuka oleh Sekretaris Daerah Maluku, Sadali Ie ditandai dengan pemukulan tifa, di Aula Dinas Kehutanan Provinsi Maluku.
Kegiatan ini berlangsung 20-21 Maret 2024 dihadiri Para Pimpinan OPD Lingkup Pemerintah Provinsi Maluku, Korwil UPT LHK dan Plt Kadis Kehutanan, Biro Perencanaan Sekjen Kementerian LHK (Virtual), Kepala Dinas DLH, Kepala Dinas ESDM, Perwakilan OPD Kehutanan Kabupaten/Kota, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan UPTD Kabupaten/Kota UPT KLHK, juga sebagai narasumber pada kegiatan ini Biro Perencanaan Sekjen Kementerian LHK, (Virtual), Bappeda, UPT KLHK, dan UPT DKPH.
Sekda dalam sambutannya menjelaskan ada beberapa isu yang menjadi perhatian bersama, seperti perubahan iklim sesuai tema kegiatan ini, tingginya angka kemiskinan bagi masyarakat yang bermukim di dekat laut dan dekat hutan, masih adanya klaim masyarakat adat, dikarenakan memiliki landasan yang cukup kuat dengan lahirnya UU Nomor 41/1999 tentang Kehutanan, lahirnya putusan Mahkamah Konstitusi 35 tahun 2012, lahirnya UU 11.2020 yang dijabarkan dengan 49 aturan pelaksana 5 dalam bentuk Peraturan Presiden 44, dalam bentuk peraturan pemerintah.
Bahkan sekarang sudah diterbitkan Peraturan Menteri yang harus dicermati Bersama, dalam rangka menjaga keberadaan hutan kita demi kemaslahatan Masyarakat banyak yang bermuara pada kesejahteraan, terutama Masyarakat yang bermukim dekat dan dalam poros Hutan.
“Rapat ini adalah bentuk sinergitas, berarti tidak ada lagi dikotomi di antara kita, balai Kementerian yang ada di sini adalah bagian daripada unsur pemerintah yang bekerja untuk membangun Provinsi Maluku ini, itu berarti seluruh energi, kita dayagunakan untuk kemajuan Maluku yang merupakan bagian yang integral daripada Pemerintah Republik Indonesia,” jelasnya.
Sekda juga mengatakan, masih adanya lahan kritis yang belum rehabilitasi, belum optimalnya pemanfatan hasil hutan, dan masih adanya penebangan liar.
“Saya berharap forum ini membentuk tim kecil, sehingga ketika ada kebakaran, itu bagian daripada sinergitas yang dibangun. Ingat Hutan kita setiap saat berseru, minta agar perhatian kita untuk membela,” ujarnya. (MT-04)
Komentar