KM Lintas Bahari Indonesia Mati Mesin di Perairan MBD, Puluhan Penumpang Dievakuasi

AMBON, MalukuTerkini.com – Puluhan penumpang KM Lintas Bahari Indonesia megalami kerusakkan mesin di tengah laut, Minggu (9/6/2024) dini hari.
Kapal penumpang tersebut sementara berlayar dari Pelabuhan Mahaleta Kecamatan Mdona Hyera menuju Pelabuhan Tepa Kecamatan Babar Barat, Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD).
“Saat pelayaran berjarak 2 mil dari perairan laut Pulau Sermatang mendadak terjadi kerusakkan pada mesin sehingga mesin kapal mati total berakibat kapal tersebut terombang-ambing dihempas gelombang,” jelas Kapolsek Mdona Hyera Ipda Frengky Bonara dalam keterangannya, Senin (10/6/2024).
Dijelaskan, saat situasi krusial, nakhoda meminta bantuan kepada para penumpang untuk menghubungi keluarga baik yang berada di Kota Tiakur maupun di Pulau Sermatang guna meminta pertolongan dimana kapal tersebut hanyut terbawa arus antara 3 - 4 mil di malam hari dengan tiupan angin timur menuju ke arah barat Laut Pulau Sermatang.
“Informasi tersebut direspon oleh Pemerintah Kecamatan Mdona Hyera, Kepolisian Sektor Mdona Hyera, Syahbandar Mahaleta dan Pemerintah Desa Mahaleta dengan mengambil langkah mempersiapkan alat angkut sebanyak 2 unit yaitu 1 unit speedboat ukuran besar milik warga dan 1 unit Speed Puskesmas Mahaleta,” ungkapnya.
Evakuasi penumpang KM Lintas Bahari Indonesia mulai berlangsung Minggu (9/6/2024) sekitar pukul 09.35 WIT dipimpin oleh Kapolsek Mdona Hyera Ipda Frengky Bonaradengan melibatkan 3 personel KPPP Polsek Mdona Hyera, Petugas Syahbandar Mahaleta, Kepala Desa Mahaleta dan beberapa warga.
“Evakuasi dilakukan secara bertahap dengan menggunakan 2 unit alat angkut secara bolak balik menjemput dan menurunkan penumpang di pantai Desa Mahaleta. Proses evakuasi berakhir sekitar pukul 17.50 WIT berlangsung dengan baik, aman dan lancer,” jelasnya.
Kapolsek menjelaskan, perintah dan petunjuk Kapolres MBD maka proses evakuasi penumpang yang berjumlah 23 orang dari 30 orang telah dievakuasi secara bertahap karena keterbatasan alat angkut sedangkan 7 penumpang lainnya telah dievakuasi dengan menggunakan kapal milik pedagang asal Makassar yang juga telah tiba di Pelabuhan Laut Mahaleta pukul 22.30 WIT.
“Semua penumpang sudah berada di Desa Mahaleta dan berada di rumah Kepala Desa,” ujarnya. (MT-04)
Komentar