Bacarita Kampus Unlesa Bahas Masa Depan Tanimbar
SAUMLAKI, MalukuTerkini.com - Peran kampus Universitas Lelemuku Saumlaki (Unlesa) sebagai universitas pertama di Kabupaten Kepulauan Tanimbar dalam Pilkada 2024 menjadi bahan diskusi menarik dipublik, pasca Ketua Yayasan Lelemuku maju mendampingi Bakal Calon Bupati Julianus Aboyaman Uwuratuw sebagai wakil bupati.
Unles menggelar diskusi yang dibuka bagi semua Paslon Bupati yang saat ini telah mendaftar resmi di KPU Kabupaten Kepulauan Tanimnar.
Diskusi yang dikemas dalam konsep "Bacarita Kampus Unlesa", kali memberikan kesempatan perdana kepada pasangan Boy-Poli dengan Jargon JUARA.
Bacarita Kampus Unlesa ini melibatkan bukan hanya mahasiswa semata tetapi para organisasi kepemudaan yang ada di Tanimbar. Sebut saja GMKI dan GMNI.
Dalam diskusi santai yang berlangsung di Aula Utama Kampus Unlesa, Kamis (5/8/2024), banyak pertanyaan-pertanyaan yang muncul tentang bagaimana peran kampus dalam politik, peran kampus dan mahasiswa dalam menghasilkan pemimpin masa depan Tanimbar, kemudian juga tentang kondisi kekinian Tanimbar yang terkenal dengan plakat 'Kemiskinan Ekstrim' .
"Pada prinsipnya kampus sebagai pendidikan tinggi diperbolehkan menjadi tempat diskusi, tempat kampanye yang mendidik. Semua porsi diberikan yang sama kepada semua Paslon untuk bisa menyampaikan visi misi kedepan demi Tanimbar yang lebih baik lagi. Kampus bisa menjadi tempat dialog yang produktif, terbatas, rasional, dan akademik," tandas moderator membuka segmen Bacarita Kampus, Erik Luarmase.
Bacarita dilanjutkan pada kondisi Tanimbar terkini Tanimbar yang dinilai cukup terpuruk pasca ditinggalkan 5 tahun kepemimpinan sebelumnya, yang sarat dengan korupsi, kemiskinan dan persoalan pelayanan dasar lainnya.
Pertanyaan-pertanyaan kritis pun dilontarkan oleh para mahasiswa yang juga notabenenya tergabung dalam berbagai organisasi kepemudaan yang diundang untuk duduk Bacarita Kampus ini.
Sebut saja dari Marwa Dasmasela, mahasiswa yang saat ini berkuliah di Unlesa pada Program Studi Ilmu Adminstrasi, yang juga tergabung dalam OKP Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), mempertanyakan terkait take line Paslon JUARA dengan 3 poin yakni Tanimbar Sejahtera, Maju dan Berkepribadian Duan Lolat.
"Mungkin Pak Poli selaku narasumber yang kini juga calon wakil bupati bisa menjelaskan kepada kita tentang Tanimbar yang sejahtera itu seperti apa, Tanimbar maju itu yang bagaimana dan mengapa harus berkepribadian Duan Lolat diakitan dengan kondisi keterpurukan Tanimbar saat ini?," tanya Marwa.
Helena yang juga merupakan mahasiswa Unlesa dan tergabung didalam wadah OKP Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) juga dengan lantang meminta jawaban dari Paslon JUARA, apabila kedepannya terpilih memimpin Negeri ini, khusus dibidang pendidikan, apa yang nantinya dilakukan kepada kampus beserta mahasiswa Unlesa. Mengingat selama ini, hampir tidak pernah ada bantuan dana dari Pemkab Kepulauan Tanimbar terhadap mahasiswa-mahasiswi Unlesa.
Begitu juga dengan Acho, yang merupakan mahasiswa pada Prodi Matematika dan bernaung dibawah organisasi GMNI, yang mengemukakan pendapatnya terkait predikat Miskin Ekstrim kepada Tanimbar. Pasalnya dari penilaian dia, Tanimbar ini cukup kaya akan potensi alamnya.
Tak pelak juga, dirinya mengkritik pedas bagi para calon-calon yang sangat bergantung pada donatur-donatur dari luar Tanimbar sebagai pendana kandidat. Alhasil, ketika telah duduk memimpin, maka balas Budi terjadi dan akhirnya ketergantungan terhadap para donatur itulah, mendorong banyak uang tidak beredar di Tanimbar.
Kesemua pendapat, pertanyaan-pertanyaan kritis tersebut, ditanggapi bijak oleh Paslon JUARA. Melalui wakilnya, Polikarpus Lalamafu, mengatakan kalau dalam konsep Bacarita Kampus Unlesa yang digagas ini sangatlah tepat. Karena dalam diskusi ringan dan penuh keakraban ini, terjadi tukar gagasan, pikiran, rasional dan terukur dalam ruang terbatas dan kondusif. Kampus memiliki andil besar dalam memberikan pendidikan politik dan demokrasi.
"Kalau kita bicara sejarah panjang Negara ini, kampus berperan besar sebagai lahan berseminya kesadaran sosial, politik dan ekonomi, termasuk gerakan demokrasi. Banyak gerakan pembaharuan, termasuk reformasi berangkat dari kampus. Sumber daya negeri ini berasal dari kampus. Calon pemimpin masa depan juga dari kampus. Untuk itu, jika Tuhan berkenan, juga rakyat dan leluhur Negeri Duan Lolat memberikan kepercayaan kepada saya dan Dokter Boy memimpin Tanimbar kedepan, maka kampus Unlesa yang didalamnya ada para dosen dan mahasiswa akan menjadi para pemikir untuk kami, dan akan berkontribusi besar terhadap kemajuan Negeri Bakar Batu ini," tandas Poli.
Dijelaskan Poli, Paslon JUARA mempunyai 3 visi besar yang harus teruji dan terukur. Begitu juga dengan kandidat lain dan hal ini harus menjadi sorotan tajam dari mahasiswa sebagai agent of change. Secara umum, situasi Tanimbar saat ini tidak baik-baik saja. Disini, kita harus sepakat bahwa kondisi Tanimbar saat ini harus diselamatkan.
"Saya seorang akademisi dan dokter juga selain pakar di dunia kesehatan, juga adalah dosen. Kesehatan dan Pendidikan merupakan latar belakang kami berdua, tentunya kami mempunyai strategi besar untuk memperbaiki 2 masalah krusial ini. Masyarakat sehat dan terdidik, sudah tentu sejahtera," ujarnya. (MT-06)